
WHO Mulai Izinkan Suntik Booster Covid-19, Singgung Sinovac

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO Senin (11/10/2021) merekomendasikan suntikan penguat vaksin Covid-19. Namun booster ini hanya diserukan untuk orang dengan gangguan kekebalan.
Rekomendasi ini didapatkan dari Kelompok Ahli Penasihat Strategis tentang Imunisasi. Menurut mereka, suntikan dua dosis vaksin terhadap warga dengan gangguan imun cenderung tidak bekerja dan membuat kelompok itu beresiko tinggi terkena Covid-19 dengan gejala parah.
"Rekomendasinya adalah untuk vaksinasi ketiga, vaksinasi tambahan dalam seri primer dan lagi, yang didasarkan pada bukti yang menunjukkan bahwa imunogenisitas serta bukti tentang infeksi terobosan sangat tidak proporsional diwakili oleh orang-orang itu," ujar Direktur vaksin WHO Kate O'Brien seperti laporan Reuters, dikutip Selasa (12/10/2021).
Selain itu, ahli juga menyarankan warga lansia penerima vaksin Sinovac dan Sinopharm agar menerima dosis tambahan sekitar satu hingga tiga bulan setelah suntikan kedua. Hal ini dialamatkan setelah melihat kinerja vaksin itu yang kurang optimal.
"Kami juga tahu bahwa penambahan dosis ketiga atau pindah ke jadwal dua tambah satu memberikan respons (kekebalan) yang kuat. Jadi kami berharap dari sana perlindungan yang jauh lebih baik," kata Joachim Hombach, sekretaris panel ahli independen.
Saat ini sekitar 3,5 miliar dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan di seluruh dunia.Diperkirakan 1,5 miliar dosis tersedia secara global setiap bulan, cukup untuk memenuhi target vaksinasi 40% dari populasi masing-masing negara pada akhir tahun.
Namun hal ini masih belum merata di beberapa negara. WHO tetap menghimbau agar penggunaan dosis penguat saat ini harus difokuskan kepada yang membutuhkan saja. Bila semua menerimanya, dikhawatirkan akan ada permasalahan pasokan vaksin di negara-negara yang belum memiliki akses yang cukup.
"Memberikan dosis booster itu kepada individu yang telah mendapat manfaat dari respons primer seperti mengenakan dua jaket pelampung pada seseorang dan membiarkan orang lain tanpa jaket pelampung," tambah O'Brien.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Minta Hentikan Booster Vaksin Covid-19