
Saat RI Dapat 'Durian Runtuh', Negara Lain Kena Musibah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pamer penerimaan negara di tahun lalu berhasil mencapai target. Terutama penerimaan pajak yang berhasil cetak rekor setelah 12 tahun berturut-turut shortfall.
Menurutnya ini adalah kinerja yang baik di tengah tekanan pandemi Covid-19 yang muncul sejak tahun 2020. Kinerja yang baik ini didukung oleh kenaikan harga komoditas unggulan Indonesia di pasar global.
Kenaikan harga komoditas ini seperti durian runtuh bagi Indonesia yang sangat menguntungkan. Namun bagi negara lain ini adalah musibah karena kenaikan harga komoditas tersebut dikarenakan eskalasi politik yang terjadi di AS, Eropa, RRT dan Rusia.
"Itu menyebabkan harga komoditas juga melonjak tinggi. Disini mungkin dinikmati karena entah itu CPO, entah batubara itu menjadi berkah, tapi untuk negara konsumen ini merupakan musibah tambahan," ujarnya dalam sosialisasi HPP, Jumat (4/2/2022).
Menurutnya, di tahun lalu selain pandemi ada banyak shock yang terjadi ke perekonomian dunia. Mulai dari geopolitik hingga perubahan iklim yang menjadi agenda nasional.
Tahun ini, semua risiko tersebut dinilai masih perlu untuk diantisipasi. Sebab, pemulihan ekonomi memang tak akan bisa semulus jalan tol yang hanya lurus saja.
"Jadi di dalam mengelola ekonomi dalam capai tujuan, kita tidak ada di jalan tol yang baru saja tadi diresmikan binjai-stabat yang lurus mulus gitu, tapi dalam mengelola ekonomi, negara selalu memiliki tantangan," pungkasnya.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hot News: UMP Naik Tipis, Hingga Srimul Khawatir Covid Naik