Produsen Mobil Mulai Lirik Potensi Ekspor Ke Australia

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
04 February 2022 16:05
Hyundai Creta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Hyundai Creta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana Indonesia melakukan ekspor ke Australia untuk pertama kalinya disambut baik dari produsen mobil. Peluang ini akan dimanfaatkan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk memperluas pasar.

Vice President Hyundai Motor Asia Pacific, Lee Kang Hyun mengatakan pihaknya terus membuka peluang untuk memperbesar pasar ekspor. Terlebih adanya perjanjian Indonesia - Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

"Ini berita gembira untuk mendorong buatan Indonesia sampai ekspor ke Australia, meski ada beberapa persyaratan yang dipenuhi," kata Lee kepada CNBC Indonesia, Jumat (4/2/2022).

Sebelumnya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan ekspor mobil produksi RI masih harus persetujuan principal, juga harus memenuhi standar emisi Euro 4 atau 5.

Sejalan dengan ekspansi Hyundai, Lee berpandangan perusahaan terus memperluas produknya. Salah satunya adalah Hyundai Creta yang akan diekspor ke beberapa negara.

"Creta mau di ekspor ke Filipina, Vietnam, Thailand, Wilayah Asean dan middle Asia, dan kemungkinan Amerika. Total 30 negara. Jadi kalau mobil ini cocok ekspor ke Australia kapan saja bisa dilaksanakan," jelasnya.

Hyundai Creta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)Foto: Hyundai Creta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Hyundai Creta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Selain itu dia juga bicara potensi ekspor mobil listrik di Indonesia. Saat dalam negeri sudah bisa membuat baterai sendiri pada 2024, Lee berharap juga bisa dikirim ke Australia.

Meski yang perlu diingat, saat ini ekspor mobil langsung dari Korea Selatan ke Australia saat ini Bea Masuknya nol. Sementara jika perdagangan IA CEPA belum aktif, ekspor ke Indonesia ke Australia masih ada tambahan biaya.

"Mungkin kendaraan kita masih belum match dengan kondisi sekarang, Banyak laku adalah Camry sedan berkelas tinggi. Kemudian SUV juga kendaraan besar dari Ford, GM, Toyota dan Honda," jelasnya.

Ketua Presiden Institute Automotive I Made Dana Tangkas menjelaskan tipe mobil yang diminati di Australia. Menurut dia kendaraan besar dan sedan masih diminati disana.

Namun banyaknya pabrik mobil yang tutup pada 2016 lalu, juga menurut Made menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengisi kebutuhan mobil di sana.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dubes RI Kunker ke Pabrik Hyundai, Bahas Mobil Listrik?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular