Internasional

Panas! Jepang Tiba-tiba Lempar 'Meriam' ke China, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
02 February 2022 09:05
Japanese and Chinese national flags flutter near a portrait of the late Chinese leader Mao Zedong at the Tiananmen Gate in Beijing, Friday, Oct. 26, 2018. Japanese Prime Minister Shinzo Abe held a second meeting with his Chinese counterpart Li Keqiang on Friday during the first formal visit to Beijing by a Japanese leader in nearly seven years that heralds warming ties following years of acrimony. (AP Photo/Andy Wong)
Foto: AP/Andy Wong

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang tiba-tiba melempar "meriam" ke China. Ini bukan meriam asli melainkan kecaman pada persoalan hak asasi manusia (HAM) di Negeri Tirai Bambu.

Parlemen Jepang, majelis rendah, meloloskan resolusi khusus soal China, Selasa (2/2/2022). Di mana Jepang merasakan keprihatinan serius atas situasi HAM di wilayah Xinjiang, Tibet, Hong Kong, dan Mongolia Dalam.

"Resolusi itu juga menyerukan kepada pemerintah Jepang untuk terlibat secara konstruktif dalam isu-isu hak asasi di China," tegas laporan itu dimuat AFP

Hal ini jelas membuat China geram. Beijing mengecam resolusi itu, yang disetujui saat-saat mendekati penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Beijing, sebagai tindakan "provokasi politik yang serius".

Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian, menambahkan bahwa China akan mengambil tindakan ke depan terkait langkah Jepang ini. Resolusi itu, tegasnya, sangat mencampuri urusan dalam negeri China.

"China berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut," ujarnya dikutip laman yang sama.

Jepang sendiri pada Desember lalu telah mengambil langkah untuk tidak mengirim perwakilan pemerintah ke Olimpiade Beijing 2022. Ini juga dilakukan pemerintah Negeri Sakura  lantaran isu pelanggaran HAM di Xinjiang, di mana Beijing diduga melakukan pelanggaran hak hidup masyarakat Uighur.

Sebelum Jepang, langkah serupa juga telah diambil oleh Amerika Serikat (AS), Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru. Alasan yang digunakan juga sama. 

Para pegiat HAM mengatakan setidaknya satu juta orang Uighur dan sebagian besar minoritas Muslim lainnya telah dipenjara di "kamp pendidikan ulang" di wilayah Xinjiang barat jauh. Beijing berdalih mempertahankan kamp-kamp tersebut sebagai pusat pelatihan kejuruan yang bertujuan untuk mengurangi daya tarik ekstremisme Islam.


(tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Panas! Kapal Selam China Terdeteksi di Perairan Jepang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular