
Ikuti Biden, Jepang Rencana Boikot Olimpiade Beijing

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang berencana untuk ikut melakukan boikot terhadap Olimpiade Beijing 2022. Hal ini diungkapkan dari sebuah laporan yang dikutip surat kabar Jepang, Yomiuri Shinbun.
Dalam laporan Sabtu, (11/12/2021), disebutkan bahwa Tokyo akan melewatkan Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada Februari mendatang. Secara resmi, keputusan ini akan diumumkan pada akhir bulan ini.
Dengan adanya boikot ini, Jepang tidak akan mengirimkan pejabat resminya untuk mengikuti acara dalam gelaran olahraga musim dingin itu. Meski begitu, atlet resmi akan tetap dapat bertanding.
"Satu-satunya pejabat yang sekarang diharapkan hadir adalah personel yang terkait dengan Olimpiade, termasuk Seiko Hashimoto, mantan kepala panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo," kata surat kabar itu.
Langkah Jepang ini sendiri dilakukan setelah beberapa Negara Barat seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia, Inggris, dan Selandia Baru melakukan hal yang sama. AS menyebut keputusan ini diambil lantaran catatan buruk China mengenai pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Pemerintahan Presiden Joe Biden tidak akan mengirim perwakilan diplomatik atau resmi ke Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade Beijing 2022 mengingat genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan China yang sedang berlangsung di Xinjiang dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya," tegas Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki dalam konferensi pers Senin (6/12/2021) waktu setempat.
"Para atlet di Tim AS mendapat dukungan penuh kami. Kami akan mendukung mereka 100% saat kami menyemangati mereka dari rumah."
Sementara itu, China menyayangkan langkah yang diambil beberapa negara ini. Negeri pimpinan Presiden Xi Jinping itu memperingatkan olimpiade bukanlah panggung untuk pertunjukan dan manipulasi politik.
"Saya ingin menegaskan kembali bahwa Olimpiade Musim Dingin Beijing dan Paralimpiade adalah pertemuan untuk semua atlet dan pecinta olahraga musim dingin di seluruh dunia. Merekalah yang seharusnya menjadi sorotan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, Selasa (7/12/2021), dikutip dari Bloomberg.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bersama 'Hajar' China, Australia-AS Boikot Olimpiade Beijing
