Dosis 3 Vaksin Covid-19 Tak Mampu Cegah Omicron, Benarkah?

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
01 February 2022 14:20
Seorang wanita mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona saat berjalan melewati poster kampanye kesehatan dari One NGO di sebuah underpass menuju stasiun kereta bawah tanah Westminster di London, Kamis (27/1/2022).  Sebagian besar pembatasan virus corona termasuk wajib wajah Masker dicabut di Inggris pada hari Kamis, setelah pemerintah Inggris mengatakan peluncuran booster vaksinnya berhasil mengurangi penyakit serius dan rawat inap COVID-19. Mulai Kamis, penutup wajah tidak lagi diwajibkan oleh hukum di mana pun di Inggris. (AP Photo/Matt Dunham)
Foto: Seorang wanita mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona saat berjalan melewati poster kampanye kesehatan dari One NGO di sebuah underpass menuju stasiun kereta bawah tanah Westminster di London, Kamis (27/1/2022). (AP Photo/Matt Dunham)

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO BioNTech memperingatkan kalau vaksin Covid-19 tidak akan cukup untuk menahan varian Omicron. BioNTech adalah perusahaan Jerman di balik vaksin mRNA yang diproduksi dengan Pfizer.

"Kita harus sadar bahwa bahkan vaksinasi tiga kali masih bisa tertular penyakit. Jelas sekali bahwa kita masih jauh dari 95% efektivitas yang kita peroleh untuk menangkal virus," kata Ugur Sahin CEO BioNTech, dikutip dari euronews.com, Selasa (1/2/2022).

Meskipun demikian, Sahin mengatakan, data awal dari Inggris dan Afrika Selatan memberi "informasi yang meyakinkan". Penelitian terbaru dari Afrika Selatan, tempat Omicron pertama kali dilaporkan, menyarankan bahwa dua dosis vaksin Pfizer/BioNTech menawarkan efektivitas 70% dalam mengurangi risiko rawat inap.

"Efektivitas vaksin dalam melawan Omicron akan turun dari waktu ke waktu, itu sangat mungkin, tetapi masih harus diukur seberapa cepat turunnya. Saya tidak akan mendasarkan prediksi pada data laboratorium awal tetapi pada data nyata, yang jauh lebih tepat," kata ahli imunologi Jerman itu.

Sahin mengatakan pengujian untuk COVID-19 tetaplah penting, terutama untuk orang tua dan selama musim dingin. Sama halnya seperti tindakan pencegahan lainnya seperti mengenakan masker. "Jika tidak, kami tidak mungkin bisa mengendalikan ekspansi cepat dari varian baru ini."

Perusahaan Jerman itu sudah merancang vaksin virus corona yang disesuaikan dengan varian baru dengan menggunakan protein lonjakan Omicron dan 32 mutasinya sebagai antigen. Sahin mengumumkan vaksin baru ini akan siap pada Maret.

"Kami tetap pada target kami di 100 hari, yang berarti kami harus dapat mengirimkan vaksin pertama yang bisa mencegah Omicron pada bulan Maret, dengan persetujuan dan perizinan yang berlaku," katanya.

Meski demikian, beberapa peneliti telah menyuarakan keprihatinan tentang efek dari vaksin baru ini. Sebab, alih-alih meningkatkan pertahanan kekebalan baru, para peneliti khawatir mereka justru dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan Omicron telah terdeteksi di 89 negara dan menyebar dengan cepat bahkan di tempat-tempat dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi. Badan kesehatan PBB tersebut menyebutkan kalau Omicron kemungkinan akan segera mengambil alih posisi Delta sebagai varian dominan di negara-negara tersebut.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Imbas Serangan Omicron, Inggris Gencarkan Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular