Bukan Bom, 'Senjata Mematikan' Rusia Buat Eropa dalam Bahaya
Jakarta, CNBC Indonesia - Eskalasi antara Rusia dan negara-negara Eropa masih terus meruncing. Panasnya hubungan ini dimotori beberapa hal termasuk yang teranyar persoalan Ukraina.
Dalam ketegangan ini, Rusia diketahui memiliki sebuah 'senjata' yang dapat melumpuhkan Benua Biru dengan mudah. Senjata itu bukanlah nuklir atau bom lainnya, melainkan gas di mana Rusia merupakan salah satu eksportir besar sumber energi itu di Eropa.
Hal ini bukan isapan jempol. Eropa dan sekutunya AS kini tengah menyusun rencana darurat jika pasokan gas Rusia putus akibat masalah dengan Kyiv.
Eropa akan berjuang untuk bertahan lama tanpa gas Rusia, yang selama ini membantu bisnis beroperasi dan memanaskan rumah penduduk. Menemukan alternatif baru jadi tantangan yang sangat berat.
"Tidak ada alternatif yang cepat dan mudah," kata Janis Kluge, pakar Eropa Timur di Institut Jerman untuk Urusan Internasional dan Keamanan, dikutip CNN International, Jumat (28/1/2022).
Pejabat senior Gedung Putih mengatakan, tengah berbicara ke negara lain dan perusahaan tentang peningkatan produksi. Mereka juga mencoba mengidentifikasi sumber alternatif gas alam yang dapat dialihkan ke Eropa.
Namun melaksanakan intervensi besar seperti itu di pasar energi akan menjadi rumit. Jaringan pipa baru dan fasilitas pencairan gas membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dibangun.
Mengalihkan volume besar bahan bakar fosil pada saat pasar global dan jaringan transportasi sudah ada akan membutuhkan kerja sama dari eksportir gas besar lain. Ruang gerak mungkin akan sangat sedikit.
Ditambah lagi, pasokan energi di Eropa sudah berada di bawah tekanan besar. Persediaan yang rendah dan harga gas yang tinggi secara historis telah menimbulkan kekhawatiran, apalagi musim dingin bisa berubah menjadi sangat dingin.
Kala itu, negara-negara harus memberikan lebih banyak bantuan untuk pelanggan dan bisnis yang kesulitan. Bahkan mungkin menjatahnya.
Pakar energi di Pusat Studi Strategis dan Internasional, Nikos Tsafos, mengatakan bahwa bila pasokan gas dari Rusia ke Eropa dihambat, hal itu akan menjadi 'bencana besar'. Ia menyebut benua itu akan mengalami krisis energi yang sangat fatal.
"Pemutusan total ekspor energi Rusia akan menjadi bencana besar. Tidak ada cara bagi Eropa untuk menggantikan volume tersebut dengan cara yang berarti," katanya.
Halaman 2>>>
(sef/sef)