Pak Anies! Pengusaha Mall Minta PBB Dikasih Insentif

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Jumat, 28/01/2022 11:40 WIB
Foto: Ilustrasi Mal Blok M yang sepi pengunjung. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah pusat perbelanjaan yang dulunya ramai dengan banyak pengunjung kini justru sepi. Varian Covid-19 baru Omicron kian memperparah kondisi karena terus meledak dalam beberapa hari terakhir. Kalangan pengelola mengakui ini menjadi tantangan besar.

"Kita berharap Omicron nggak meluas. Pusat belanja sensitif terhadap varian baru. Kita dibatasi dalam program promosi, pusat belanja diminta menahan diri untuk tidak membuat program yang mengundang orang," kata ITC Division Head Christine Tunjungan kepada CNBC Indonesia dikutip Jumat (28/1/22).

Ketika program untuk menarik pengunjung terbatas, pelaku usaha tetap harus memenuhi kewajiban, misalnya pajak bumi bangunan (PBB) kepada pemerintah daerah dan lainnya. Christine melihat sektor lain yang juga mendapat kemudahan.


"Pengeluaran kami berkurang, salah satu yang bisa didukung pemerintah misalnya pajak PPN, kalau bisa dikurangi seperti bisnis properti dikurangi 50%, otomotif juga dapat insentif, kalau bisa (insentif) PBB dalam 1-2 tahun itu membantu kami," jelas Christine.

Pemasukan dari PBB bakal masuk ke dalam pendapatan pemerintah daerah. Karenanya, jika di Jakarta menjadi kewenangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kemudian pajak reklame juga dan beberapa perizinan yang wajib bayar padahal kita punya pendapatan berkurang karena mendukung program pemerintah tidak ada kerumunan jadi mesti seimbang," lanjutnya

Lebih lanjut ia menyebut Kalangan pengusaha sudah mengikuti ketentuan demi mendukung pemerintah dalam meminimalisir penyebaran Covid-19, meskipun taruhannya berkurang.

"Kita harus ikuti penetapan UMP yang ada penyesuaian walau nggak besar. Tapi memang nggak besar untuk satu orang, kalau kali berbagai puluh, ratus pekerja kami lumayan juga. 1% saja bedanya banyak," ujarnya.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Kemendag Bantu Pasar Rakyat - Mal Kala Daya Beli Lesu