Penjelasan Menkes Soal Kesiapan RS Sambut Gelombang 3 Covid

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
28 January 2022 10:25
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Saat Konferensi Pers Kesiapan Gelombang Ketiga COVID-19. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Kesehatan RI)
Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Saat Konferensi Pers Kesiapan Gelombang Ketiga COVID-19. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Kesehatan RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan ketersediaan rumah sakit masih aman, menjelang lonjakan gelombang ketiga varian omicron. Terlebih saat ini mayoritas penularan omicron berasal dari transmisi lokal.

Budi menjelaskan varian omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi, namun dengan tingkat keparahan yang rendah.

"Nanti kita melihat dalam waktu singkat kenaikan jumlah kasus tinggi," jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (27/1/2022).

Dari kesiapan rumah sakit saat ini, kapasitas secara nasional untuk ruang isolasi baru 10% (7.688) yang terisi dari total kapasitas sekitar 80.000 an kamar. Sementara total pasien Covid - 19 varian Omicron 1988 kasus, 765 yang dirawat.

Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga jenis Pfizer kepada warga saat vaksinasi booster Covid-19 di RSUI, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga jenis Pfizer kepada warga saat vaksinasi booster Covid-19 di RSUI, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga jenis Pfizer kepada warga saat vaksinasi booster Covid-19 di RSUI, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Menkes juga menyinggung mengenai kondisi Bed Ocupancy Rate (BOR) di Jakarta yang mencapai 45% terisi, namun menurut dia kondisi itu masih aman.

"Di Jakarta terisi 45% dari kapasitas siap-siap sekarang 3.900. sebenarnya tempat tidur isolasi di Jakarta 11 ribu, belum dikonversi saja," katanya.

Saat varian Delta menyerang bulan Juni lalu, kapasitas tempat tidur mencapai 10 ribu terisi. Sehingga jika di konversikan DKI Jakarta bisa memiliki 11 ribu ruang isolasi.

Namun memang strategi penanganan varian omicron ini berbeda dengan delta, karena penularan yang lebih cepat.

"Delta dengan tingkat keparahan tinggi menyiapkan RS dengan hebat. Omicron tinggi penularannya, keparahan rendah kebanyakan hanya OTG atau pilek, batuk, demam. Bisa sembuh tapa perlu ke RS," jelasnya.

Adapun pasien Covid - 19 yang melakukan perawatan di RS hanya 6% atau sekitar 54 orang yang membutuhkan terapi oksigen.

"Jadi sebenarnya (pasien omicron) yang ada di RS sebenarnya tidak perlu di rawat. Kalo dia nggak ada gejala rumah saja bisa," jelasnya.

Saat ini total pasien Omicron sudah mencapai 1988, dimana 854 pernah di rawat di RS, dan 765 sudah sembuh. Asimptomatik sebanyak 461 dan gejala ringan 334 orang.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes: Jangan Termakan Hoax Soal Omicron

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular