Dihadiri Delegasi G20, Ini Lho Tujuan B20 Inception Meeting
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu skema Indonesia dalam Presidensi G20 adalah untuk mencapai Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di tahun 2030 yang merata untuk seluruh dunia tanpa terkecuali. Adanya pertemuan pendahuluan atau B20 Inception Meeting 2022 dinilai sangat mendukung segala tujuan dan agenda dari G20.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto. Menurutnya, B20 memainkan peran kunci dalam mendukung G20 untuk mencapai kelompok yang inklusif, kuat, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, ia mengatakan dunia usaha dan pemerintah harus bersinergi dengan kepentingan yang sama untuk mengesampingkan perbedaan politik dan meningkatkan kerjasama dengan semua anggota B20.
"Pandemi harus dioptimalkan sebagai peluang untuk membangun kembali masa depan yang lebih cerah sebagai tujuan dari G20 sesuai arahan dari Presiden Jokowi. Indonesia sebagai anggota kelompok G20 mendukung perubahan dalam 3 prioritas utama global, yakni kesehatan, digitalisasi, dan transisi energi," ujar Airlangga dalam B20 Indonesia Inception Meeting 2022, Kamis (27/01/2022).
Airlangga menambahkan, untuk memerangi virus dengan menata ulang kesehatan dunia, kebijakan kesehatan yang lebih kuat menjadi kuncinya. Untuk itu, G20 memperkuat arsitektur kesehatan global dengan 3 tugas yang jelas.
Pertama, untuk memvaksinasi setidaknya 17% populasi global pada pertengahan tahun 2022. Menurutnya, ini adalah tugas mendesak yang harus dilakukan B20 untuk membantu meningkatkan akses, dan mendiversifikasi kemampuan manufaktur terutama di negara berkembang.
"Kedua, membangun G20 Joint Finance untuk membantu mendukung dengan tujuan mengembangkan mekanisme mobilisasi pembiayaan yang inovatif dan cepat untuk kesiapsiagaan dan respon," tutur Airlangga.
Ketiga, mempercepat transisi energi bersih, terutama di negara berkembang. Selain 3 tugas tersebut, Indonesia juga meminta G20 untuk meningkatkan upaya untuk memastikan transformasi digital dapat terjadi.
Hal tersebut dapat dicapai dengan memperkuat privasi dan perlindungan data termasuk dalam aktivitas e-niaga, serta meningkatkan sekuritas digital dan sekuritas online. Selanjutnya, diperlukan pemberdayaan masyarakat untuk mendapatkan keterampilan digital dan transformasi digital, terutama mendukung usaha mikro kecil menengah perempuan dan penyandang disabilitas untuk berpartisipasi penuh.
"G20 dapat berbuat lebih banyak untuk mencapai konektivitas, hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan investasi berkelanjutan dalam infrastruktur digital yang berkualitas tinggi," tutup Airlangga.
(hsy/hsy)