Catat! Virtual Holding dan Sub Holding PLN Berjalan Mei 2022

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Rabu, 26/01/2022 17:45 WIB
Foto: PLN Kantor Pusat. (Dok: PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menargetkan holding virtual perusahaan akan mulai terbentuk pada Mei 2022 nanti. Adanya holding virtual ini akan membantu pengalihan operasional perusahaan dalam bentuk holding akan semakin cepat kendati belum terbentuk secara legal.

Hal ini disampaikan Darmo, panggilan akrabnya, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (26/1/2022).

"Di Mei akan kita luncurkan virtual holding. Jadi secara legal belum berjalan tapi secara virtual sudah berjalan. Kemudian operasional berjalan sehingga prosesnya lebih cepat lagi," kata dia, Rabu ini.


Dia menjelaskan, untuk proses secara legalnya ditargetkan akan memperoleh izin paling lambat pada Desember atau jelang pergantian tahun ini.

Pembentukan holding ini dilakukan setelah melakukan benchmarking dengan banyak perusahaan energi yang ada di dunia. Dari hasil benchmarking tersebut, PLN mencari bentuk yang paling pas dengan kondisi perusahaan saat ini.

"Bukan copy and aste, tetapi dari lesson learn, dari benchmarking, komparasi ini kita akan melakukan bagaimana kondisi spesifik yang dihadapi PLN dan dicari yang paling pas, jadi dengan organisasinya di akhir tahun, Desember bisa difinalisasi legal dan komersial," terangnya.

Pembentukan holding ini merupakan bagian dari transformasi besar-besaran di PLN. PLN akan bertindak sebagai holding yang fokus mengurus transmisi listrik, sementara sub holdingnya adalah pembangkit-pembangkit milik PLN.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pembentukan holding dan sub holding ini akan sudah dimulai saat ini dan ditargetkan bisa selesai secara legal di akhir tahun ini dan proses transisi secara menyeluruh bisa dirampungkan paling cepat 2024.

"Akan dituntaskan tahun ini, enam bulan sebelum akhir tahun akan ada virtual holding seperti Pelindo dan Pertamina, dan full transisi diharapkan 2025 kalau bisa 2024 tergantung kondisi transisi ini yang penting tidak terburu-buru," kata Erick dalam konferensi pers di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (19/1/2022).

Nantinya, sebagai holding PLN akan fokus pada bisnis transmisi listrik dan untuk sementara juga akan mengurusi urusan pemasaran listrik.

Sedangkan untuk urusan pembangkit listrik akan diserahkan kepada sub holding yang nantinya akan berdiri sendiri. Termasuk untuk nantinya pengembangan pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan.


(mon)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 2024, PLN Raih Pendapatan Rp 545,4 T & Laba Rp 17,76 Triliun