Internasional

Makin Horor Dunia! Biden Ancam Bombardir Putin Sanksi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
26 January 2022 06:29
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Jenewa, Swiss, Rabu (16/6/2021) waktu setempat. (AP/Peter Klaunzer)
Foto: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Jenewa, Swiss, Rabu (16/6/2021) waktu setempat. (AP/Peter Klaunzer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) kembali memperingatkan Rusia. Ini terjadi di tengah makin tegangnya hubungan kedua negara terkait krisis Rusia dan Ukraina.

Rusia diyakini bersiap menyerang Ukraina dalam waktu dekat. Hal itu membawa AS dan NATO bersiaga mengirimkan kapal perang, pasukan dan jet tempur, mengingat kedekatan yang tengah terjalin dengan Kyiv.

Terbaru, Selasa (25/1/2022), Presiden AS Joe Biden mengancam Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengaku akan "membombardir" pribadi Putin dengan sanksi.

Ia mengatakan bakal ada konsekuensi besar dari tindakan yang dilakukan pemimpin Rusia itu. Bahkan, tegasnya, mengubah dunia.

"Ya, saya melihat itu," katanya saat ditanya wartawan apakah akan menargetkan hukuman khusus ke Putin. Meski demikian, bentuk sanksi tak dijelaskan detail.

Sebelumnya seorang pejabat senior mengatakan sanksi ekonomi dengan konsekuensi besar sudah disiapkan untuk negeri Beruang Putih. Mulai dari pembatasan ekspor peralatan AS berteknologi tinggi di sektor kecerdasan buatan, komputasi kuantum, hingga kedirgantaraan.

"Apa yang kita bicarakan adalah teknologi canggih yang kita rancang dan produksi dan memotongnya akan memukul ambisi strategis Putin untuk mengindustrialisasi ekonominya dengan cukup keras," kata pejabat anonim itu.

Sementara itu, AS sendiri mengatakan akan menempatkan 8.500 tentara ke Eropa Timur. Pasukan dalam "siaga tinggi" untuk bergabung dengan tentara negara NATO lain.

Di sisi lain, militer Rusia sendiri telah mengumumkan senang melakukan latihan perang dengan melibatkan 6.000 tentara di dekat Ukraina dan wilayah Krimea. Latihan ini melibatkan jet tempur, pembom, sistem anti-pesawat dan kapal dari armada Laut Hitam dan Kaspia.

Persoalan Rusia dan Ukraina kompleks. Bukan hanya melibatkan klaim wilayah, dalam hal ini Krimea yang dicaplok Rusia tahun 2014, tapi juga hegemoni Rusia dan Barat.

Sejak revolusi terjadi di tahun yang sama, yang menyingkirkan pemimpin pro-Rusia di negara itu, Ukraina semakin dekat dengan Barat. Bahkan Ukraina berniat menjadi bagian NATO.

Rusia menentang ini terjadi. Dikhawatirkan akan ada pangkalan militer NATO di dekat Rusia. Dalam pembicaraan damai Putin kerap meminta jaminan AS dan NATO terkait hal tersebut. Namun selalu deadlock, termasuk Jumat lalu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Biden & Putin 'Empat Mata', Tegang Bahas Rusuh AS-Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular