Internasional

WHO Beri Kabar Baik Lagi, Pandemi Covid Menuju 'EndGame'?

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
24 January 2022 06:10
The logo of the World Health Organization is seen at the WHO headquarters in Geneva, Switzerland, Thursday, June 11, 2009. The World Health Organization held an emergency swine flu meeting Thursday and was likely to declare the first flu pandemic in 41 years as infections climbed in the United States, Europe, Australia, South America and elsewhere. (AP Photo/Anja Niedringhaus)
Foto: Logo World Health Organization (WHO) (AP Photo/Anja Niedringhaus)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberi ramalan melegakan soal pandemi Covid-19. Varian Covid-19 Omicron dianggap telah membuat fase baru dari Covid-19 dan mungkin bisa mengakhiri pandemi.

Ini setidaknya terjadi di Eropa. Direktur WHO Eropa mengatakan "masuk akal bahwa kawasan itu bergerak menuju akhir pandemi (endgame)".

"Setelah gelombang Omicron yang melanda Eropa saat ini mereda, akan ada beberapa minggu dan bulan kekebalan global. Baik berkat vaksin atau karena orang memiliki kekebalan karena infeksi," kata Hans Kluge dalam sebuah wawancara dengan AFP, Minggu (23/1/2022).

"Kami mengantisipasi akan ada masa tenang sebelum Covid-19 (mungkin) kembali menjelang akhir tahun. Tetapi (serangan Covid itu) belum tentu pandemi lagi," ujarnya.

Meski demikian, Kluge tetap mengingatkan bahwa masih terlalu dini menilai Covid-19 akan beralih dari pandemi ke endemi. Dengan penyebaran Omicron yang cepat dan luas, varian lain bisa muncul lagi di depan.

"Virus ini telah mengejutkan kita lebih dari sekali sehingga kita harus sangat berhati-hati," kata Kluge.

Omicron kini menjadi varian dominan di Uni Eropa (UE) termasuk Norwegia, Islandia, dan Lienchtenstein. Sekitar 60% warga Eropa diyakini akan terinfeksi Omicron di Maret.

WHO Eropa terdiri dari 53 negara, termasuk beberapa negara Asia Tengah. Per 18 Januari, Omicron mewakili 15% kasus baru, naik dibanding seminu sebelumnya 6,3%.

WHO Eropa masih berjuang menstabilkan angka vaksinasi yang jomplang di satu negara dan negara lain di kawasan. Akibat rendahnya vaksinasi di sejumlah negara, tingkat "ketegangan" di rumah sakit dan sistem perawatan kesehatan tinggi.

Pandemi telah menyebabkan 5,6 juta kematian di seluruh dunia. Sekitar 1,7 juta berada di Eropa.

Bukan hanya WHO, keyakinan yang sama juga dikatakan ilmuwan top AS, yang juga penasihat kesehatan pemerintah Joe Biden, Anthony Fauci. Dalam sebuah wawancara dengan ABC News This Week, ia mengatakan kasus Covid-19 AS kini turun "agak tajam".

"Segalanya terlihat membaik," katanya. Namun ia tetap memperingatkan agar semua pihak tak terlalu percaya diri dan tetap waspada.

WHO Afrika Selatan juga mengatakan telah terjadi penurunan drastis kasus Covid-19 sejak gelombang Omicron menyerang. Omicron sendiri ditemukan akhir November 2021 di Afrika Selatan (Afsel) dan Bostwana.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Beri Warning Baru Covid & Minta Pakai Masker, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular