Dari Palembang Sampai Jonggol, Rumitnya RI Cari Ibu Kota Baru

Petrik Matanasi, CNBC Indonesia
20 January 2022 09:20
Cover Insight, Jokowi
Foto: Cover Insight/ Jokowi/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjadikan wilayah yang nantinya akan disebut sebagai Nusantara di dekat Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, sebagai bakal ibu kota negara Republik Indonesia. Dalam beberapa kepresidenan yang masa pemerintahan lebih dari lima tahun selalu ada rencana pindah ibukota.

Dulu waktu zaman Sukarno, ibu kota hendak dipindah ke Palangkaraya pada 1950an. Ketika hal itu direncanakan Palangkaraya belum menjadi kota seperti sekarang. Rencana Sukarno itu tidak pernah terealisasi hingga kejatuhannya pada 1966-1967.

Era Soeharto pun wacana pemindahan ibu kota. Langkah kongkrit yang dilakukan dalam rangka ibu kota baru itu adalah dengan menyiapkan Jonggol sebagai kota mandiri. Rencana daripada era Soeharto itu kemudian gagal, karena reformasi menggulingkan Soeharto.

Era kepresidenan BJ Habibie, Gus Dur dan Megawati, yang kesemuanya sangat singkat menjadi presiden, isu pindah ibukota tak terdengar. Pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), wacana pindah ibukota muncul lagi.

Bulan September 2010, Presiden SBY membentuk tim kecil untuk mengkaji ide pemindahan ibukota negara. Hasilnya kemudian muncul skenario terkait pemindahan ibukota negara. Pertama, mempertahankan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Kedua, memindahkan ibukota dari Jakarta ke daerah baru yang masih dalam pulau Jawa. Ketiga, memindahkan ibukota negara ke luar pulau Jawa.

Pada masa SBY, muncul beberapa kandidat ibu kota negara. Palembang salah satunya.

Palembang adalah kota tua sudah lama berkembang di Sumatera belahan selatan. Kota sungai ini kebetulan terkait dengan kerajaan Sriwijaya di masa lalu.

Isu Palembang sebagai kandidat ibukota negara tentu disambut masyarakat Palembang. Pada 2011 kota ini semakin dilengkapi banyak fasilitas umum seperti LRT karena Sea Games 2011 diadakan pula di sana.

Kandidat lain, Lampung Timur, yang sebelum ada isu ibu kota negara sudah mengalami masa menjadi daerah tujuan transmigrasi. Daerah dataran ini tidaklah jauh dari sumber pangan. Sama seperti Palembang yang dekat dengan Belitang sebagai lumbung beras Sumatra Selatan.

Kandidat lainnya lagi Karawang, Jawa Barat, sempat pula masuk bursa calon ibu kota negara, juga daerah penghasil beras ini tidaklah jauh dari Jakarta.

Pada masa SBY, Jonggol dan Palangkaraya masuk bursa calon ibu kota negara. Setiap daerah yang daerahnya diwacanakan akan menjadi ibu kota biasanya akan menyambut gembira. Isu semacam ini bisa mendongkrak harga tanah.

Jika Sukarno, Soeharto dan Jokowi sudah mengambil langkah kongkrit, maka di masa SBY hanya sebatas kajian. Pada masa SBY yang kemudian dipilih adalah skenario tetap menjadikan Jakarta sebagai ibukota negara.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Jadwal 2.350 PNS-TNI Pindah ke Ibu Kota Baru, Bisa Nolak?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular