Internasional

Bak 'Tsunami', Covid Prancis Tembus 400 Ribu Sehari

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
19 January 2022 10:10
A woman walks her dog on a Paris bridge, with the Eiffel tower seen in background, during a nationwide confinement to counter the COVID-19, Tuesday, April 7, 2020. The new coronavirus causes mild or moderate symptoms for most people, but for some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness or death. (AP Photo/Christophe Ena)
Foto: Menara Eiffel (AP/Christophe Ena)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang baru Covid-19 masih terus melanda beberapa negara dunia. Kali ini, giliran Prancis yang melaporkan rekor tertinggi infeksi harian Covid-19 nya.

Pada Selasa, (18/1/2022), Public Health France melaporkan temuan sebanyak 464.769 kasus baru dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Angka ini juga otomatis menaikkan angka rata-rata terbaru mingguan menjadi lebih dari 300 ribu sehari.

Dalam gelombang infeksi kali ini, otoritas Negeri Baguette itu mengaku bahwa kenaikan ini dimotori oleh Varian Omicron. Gelombang ini juga diakui tidak pernah terjadi sebelum varian itu ditemukan dan masuk ke Prancis.

"Kami belum pernah melihat angka seperti itu sejak awal krisis kesehatan," kata Menteri Kesehatan Prancis Olivier Véran kepada para senator, dikutip AFP, beberapa pekan lalu.

Sementara itu, lonjakan kasus ini telah memaksa pemerintah memperketat kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satunya adalah pengetatan protokol pengujian dan juga isolasi Covid-19 bagi tenaga pengajar yang menjadi kontak dekat.

Hal ini mengundang reaksi keras dari pihak serikat guru yang bahkan merencanakan aksi pemogokan. Mereka menyebut pemerintah gagal dalam menetapkan aturan yang jelas yang akan membuat sebanyak mungkin siswa tetap bersekolah. Dengan adanya penutupan ini, mereka mengaku kelas menjadi sangat terganggu.

Selain itu, mereka juga mengklaim banyak orang tua masih kesulitan untuk mendapatkan vaksinasi untuk anak-anak mereka. Tak hanya itu, antrean panjang untuk tes sudah mulai terbentuk di luar apotek membuat proses tes menjadi lebih lama.

Menanggapi hal ini, pemerintah berjanji untuk menyediakan lima juta masker FFP2 bermutu tinggi untuk staf sekolah. Lalu, pemerintah juga akan mempekerjakan sekitar 3 ribu guru tambahan untuk menghadapi gangguan ini.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Satu-Satu Negara Dunia Kebobolan Omicron, Prancis Terbaru!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular