Internasional

Bukan Cuma AS, Prancis Alami 'Tsunami' Covid-19

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
30 December 2021 08:00
People stroll around the wrapped Arc de Triomphe monument Saturday, Sept. 18, 2021, in Paris. The
Foto: AP/Lewis Joly

Jakarta, CNBC Indonesia - 'Tsunami' Covid-19 sepertinya terjadi di sejumlah negara. Setelah Amerika Serikat (AS) yang mencatat rekor hingga 400.000 lebih sehari, kali ini rekor 200.000 juga terjadi di Prancis.

Negara itu mencatat 208.000 warga terinfeksi corona, Rabu (29/12/2021). Kenaikan kasus corona terjadi pasca Natal, di mana jumlah pesta dan kumpul-kumpul keluarga serta kerabat meningkat tajam.

Melansir AFP, Menteri Kesehatan Olivier Veran pada sidang parlemen memaparkan jumlah kasus melonjak 15% sejak Selasa (28/12/2021). Sebanyak 179.807 infeksi baru dilaporkan hari itu, dan telah berlipat ganda sejak Sabtu pekan lalu.

"Saya tidak akan menyebut Omicron gelombang lagi... Saya akan menyebutnya gelombang pasang," kata Veran.

Ia menambahkan sekitar 10% dari populasi Prancis melakukan kontak dengan orang yang positif Covid-19. Awal pekan ini, Veren sempat memperingatkan bahwa Prancis bisa mencatat lebih dari 250.000 kasus Covid setiap hari pada awal Januari 2022.

Sementara itu, Perdana Menteri Jean Castex mengumumkan beberapa langkah, penanganan pandemi, Senin. Beberapa aturan pembatasan baru antara lain larangan makan di kereta berkecepatan tinggi dan berkumpul di kafe dan bar.

Pemerintah juga mengumumkan penutupan 1.600 klub malam selama tiga minggu. Ini juga termasuk kembali mewajibkan penggunaan masker di luar ruangan, untuk semua orang di atas 11 tahun, mulai berlaku Jumat (31/12/2021) besok.

Selain itu, pemerintah juga mempertaruhkan strateginya pada undang-undang baru yang akan mengharuskan warga menunjukkan bukti vaksinasi untuk memasuki restoran, bioskop, museum, dan tempat umum lainnya. Sistem "vaksin pass" yang baru akan menggantikan "health pass" sebelumnya, yang dapat diperoleh dengan memberikan hasil tes Covid negatif tanpa adanya vaksinasi.

Presiden Emmanuel Macron sendiri berjanji untuk meningkatkan pembatasan pada mereka yang tidak divaksinasi, tetapi tidak lagi mewajibkan vaksin. Prancis kini mencatat total 9.534.357 kasus infeksi dan 123.372 kematian, menurut data Worldometers.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat, Negara-negara Ini Kini Diserang 'Tsunami' Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular