Demi Kelanjutan Energi & Dekarbonisasi, Pertamina Teken 4 MoU

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Selasa, 18/01/2022 18:37 WIB
Foto: Dok Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam merealisasikan langkah-langkah strategis The Business 20 (B20), Task Force Energy, Sustainability and Climate, serta Instruksi Presiden dalam persiapan Presidensi G20 2022, PT Pertamina (Persero) menyepakati 4 Nota Kesepahaman pada 18 Januari 2022, sebagai program keberlanjutan energi dan dekarbonisasi.

Kerja sama tersebut dilakukan Pertamina dengan para mitra terkemuka skala nasional dan internasional untuk melakukan kajian dan penjajakan kerja sama untuk pengembangan upaya-upaya menuju net-zero emissions dari aspek teknologi, energi ramah lingkungan, offset emisi, dan potensi kolaborasi lainnya.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, mengatakan, Nota Kesepahaman tersebut merupakan bentuk realisasi untuk rekomendasi kebijakan kepada pemerintah, dan juga menunjukkan bagaimana G20 bisa mendorong realisasi dari apa yang telah dicanangkan.


"Empat kerja sama yang kita tanda tangani, ini semua adalah mendukung program pemerintah untuk mencapai net-zero emissions di tahun 2060 dan yang medium term-nya adalah menurunkan karbon emisi di tahun 2030 itu antara 29%-41%," ujar Nicke dalam keterangan tertulis, Selasa (18/1/2022).

Pada Nota Kesepahaman pertama, Pertamina dan PT Jababeka sepakat untuk melakukan kerja sama dalam identifikasi dan evaluasi pengembangan Green Industrial Estate, yang mencakup pasokan gas, penyediaan pasokan listrik dari energi baru & terbarukan, riset dan inovasi.

Sedangkan pada Nota Kesepahaman kedua, Pertamina dengan Inpex Corporation (Inpex) berencana menjajaki peluang pengembangan bersama pasokan Clean-LNG dan Clean-Gas dari terminal LNG Bontang. Kerja sama ini dimaksudkan untuk untuk bersama-sama mengembangkan usaha untuk memproduksi LNG yang bersih secara fisik, bebas karbon di Terminal Bontang.

Selanjutnya, Pertamina dengan Chiyoda Corporation (Chiyoda) melakukan kerja sama studi aplikasi teknologi Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS), dan produksi hydrogen.

Selain itu, Sub Holding Pertamina New & Renewable Energi (PNRE) dan Subholding Commercial & Trading (C&T) juga bekerja sama dengan PT Grab Teknologi Indonesia dan PT Sepeda Untuk Indonesia untuk melakukan penjajakan kerja sama dalam hal pengembangan ekosistem Electronic Vehicle (EV) khususnya terkait bisnis baterai dan sistem penukaran baterai sampai peningkatan desain kendaraan EV.

Terkait B20, Nicke mengungkapkan tema yang diangkat ada 3 hal, yaitu innovation, inclusive dan collaboration (inovasi, inklusif, kolaborasi).

"Tiga hal tersebut harus diwujudkan dalam hal merealisasikan target pemerintah untuk net zero emission. Oleh karena itu dengan penandatanganan tadi kita pun membuka kerja sama tersebut," tutur Nicke.

Hal ini sejalan dengan 8 langkah strategis transisi energi yang selama ini menjadi komitmen Pertamina, yakni peningkatan kapasitas pembangkit geothermal, pemanfaatan green hydrogen, pengembangkan ekosistem baterai EV, meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit EBT, gasification melalui pembangunan pabrik metanol serta pengembangan DME, membangun green refinery atau kilang ramah lingkungan, pengembangan bioenergy, dan penerapan circular carbon economy di beberapa lapangan eksisting.

"Ini adalah bagian dari komitmen Pertamina, untuk menjadi perusahaan energi nasional berkelas dunia yang berkontribusi langsung mendukung upaya pemerintah dalam pengurangan emisi karbon dan peningkatan pemanfaatan potensi energi terbarukan. Pertamina konsisten menjalankan transisi energi dan bertransformasi menjadi perusahaan yang ramah terhadap lingkungan, bertanggung jawab sosial dan mengedepankan good governance," pungkas Nicke.

Acara penandatanganan kerja sama tersebut juga turut dihadiri Deputy Chair Task Force Energy, Sustainability, & Climate B20 Agung Wicaksono, Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) Iman Rachman, Direktur Utama PT Jababeka Tbk, Budianto Liman, Director - Senior Managing Executive Officer of Global Energy Marketing Division Inpex Shigeharu Yajima, SVP - Division Director - Business Development Division Chiyoda Corporation, Mr. Hideo Matsui, Direktur Utama PT Grab Teknologi Indonesia Ridzki D. Kramadibrata dan Direktur PT Sepeda Untuk Indonesia Ika Sari Dewi.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina NRE Akuisisi 20% Saham Perusahaan EBT Filipina