'Resesi' Seks Guncang China? Kelahiran Jeblok, Rekor Terendah
Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat kelahiran di China anjlok ke rekor terendah tahun 2021 lalu. Data resmi Biro Statistik Nasional menunjukkan tingkat kelahiran negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu turun menjadi 7,52 kelahiran per 1.000 orang, turun dari 8,52 pada 2020.
Total angka ini menandai angka terendah yang dicatat dalam data Buku Tahunan Statistik tahunan negara itu sejak 1978. Ini juga terendah sejak Komunis Tiongkok didirikan pada 1949.
Dalam laporan resmi Senin (17/1/2022), pada tahun 2021, negara ini mencatat 10,62 juta kelahiran menurut data resmi. Tingkat pertumbuhan penduduk alami turun menjadi 0,34 per 1.000 orang, dari angka sebelumnya 1,45.
Sementara itu, analis memperingatkan bahwa penuaan yang lebih cepat dari perkiraan akan memperdalam kekhawatiran pertumbuhan ekonomi China. Meski tum% di 2021, ekonomi kuartal keempat (Q4) China menunjukkan perlambatan.
Biro Statistik Nasional hari ini juga melaporkan ekonomi China pada Oktober Desember 2021 mencapai 4%, melambat dari kuartal sebelumnya yang sebesar 4,9%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan kasus Covid-19 dan penurunan sektor properti.
"Tantangan demografis sudah diketahui tetapi kecepatan penuaan populasi jelas lebih cepat dari yang diperkirakan," kata Kepala Ekonom Pinpoint Asset Management, Zhiwei Zhang, dikutip dari AFP.
Sebelumnya, guna menggenjot natalitas, pemerintah Xi Jinping sudah melonggarkan aturan "kebijakan satu anak". Pada 2016, China mengizinkan pasangan untuk memiliki dua anak.
Namun perubahan itu gagal menghasilkan ledakan bayi. Meski begitu, otoritas China kembali memperpanjang kebijakan untuk mengizinkan pasangan memiliki tiga anak tahun lalu.
Pemerintah Provinsi Jilin di China bahkan menawarkan bantuan pinjaman bank kepada pasangan yang sudah menikah dan memiliki anak. Tak tanggung-tanggung jumlah pinjaman yang dapat diambil berkisar hingga 200.000 yuan atau Rp 447 juta.
Dari sejumlah sumber, diketahui penurunan terjadi karena sejumlah hal. Keengganan muda-mudi China untuk menikah dan memiliki keluarga menjadi motor penurunan.
Di China angka kelahiran sangat erat kaitannya dengan pernikahan. Sehingga jarang sekali anak di luar pernikahan.
(tfa)