
Dihantam Covid & Properti, Ekonomi China Melambat di Q4-2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi China berhasil tumbuh 8,1% pada 2021 atau lebih tinggi dari tahun lalu. Akan tetapi dilihat per kuartal, China menjadi sorotan karena ada pelemahan ekonomi di kuartal IV-2021.
Biro Statistik Nasional, Senin (17/1/2022) melaporkan ekonomi China pada Oktober - Desember 2021 mencapai 4%, melambat dari kuartal sebelumnya yang sebesar 4,9%. Dilansir dari Nikkei Asia, hal ini disebabkan oleh kenaikan kasus covid-19 dan penurunan sektor properti.
Lonjakan kasus covid China dalam pada akhir tahun menyebabkan sejumlah daerah memberlakukan penguncian atau lockdown seperti di kota Xi'an, Kebijakan tersebut menekan aktivitas ekonomi khususnya pada tingkat konsumsi masyarakat.
Sementara itu di sektor properti, pemerintahan Xi Jinping masih berkutat pada persoalan Evergrande. Gagal bayar perusahaan tersebut berdampak negatif pada kepercayaan pembeli rumah maupun investor.
China cukup agresif menghadapi perlambatan ekonomi. Antara lain dengan pelonggaran moneter melalui pemangkasan suku bunga acuan serta peningkatan stimulus fiskal.
Kabar baik bagi China, banyak negara telah alami pemulihan ekonomi sehingga mampu menopang ekspor dan mendorong peningkatan aktivitas industri. Selama 2021, ekspor dan impor China tumbuh 30%.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, perlambatan ekonomi akan berlanjut pada 2022. dimana diperkirakan pertumbuhan hanya akan mencapai 4,9%
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Ekonomi China Diramal Terus Turun, Rada Serem Buat RI