Ini Bukti Covid Omicron RI Memburuk, Tabung Oksigen Langka?
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus Corona varian Omicron semakin meluas. Data terbaru Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sudah ada 725 kasus Covid-19 Omicron hingga Jumat (14/1/2022).
"Dari 725 orang yang terinfeksi, 75%-nya atau sebanyak 545 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 180 lainnya adalah transmisi lokal," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pemprov DKI Jakarta Dwi Oktavia seperti dikutip dari siaran pers PPID Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (15/1/2022) pagi.
Sementara itu, jumlah kasus aktif di Jakarta bertambah 389 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 3.325 (orang yang masih dirawat/isolasi).
"Perlu digaris bawahi bahwa 2.264 orang dari jumlah kasus aktif adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 554 orang sehingga total 869.643 kasus, yang mana 261 di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri," kata Dwi.
Data Dinkes Pemprov DKI Jakarta, telah dilakukan tes PCR sebanyak 18.327 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 18.143 orang di tes PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 554 positif dan 17.589 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen sebanyak 50.561 orang dites, dengan hasil 120 positif dan 50.441 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 852.727 dengan tingkat kesembuhan 98,1%, dan total 13.591 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4%.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 3,1%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,9%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Sebelumnya Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Siti Nadia Tarmizi mengemukakan mayoritas pasien omicron tersebar di tiga kota besar.
"Masih di Jakarta, Bandung, dan Surabaya," kata Nadia saat berbincang dengan CNBC Indonesia
Nadia menyebut, kasus omicron terbanyak terdeteksi berada di Jakarta. Namun, otoritas kesehatan tidak menyebut secara spesifik berapa jumlah kasus omicron di kawasan Ibu Kota.
Dari beberapa penelusuran CNBC Indonesia. Rizky Julian, pemilik Rizky Oksigen yang berada Jl. Gondang Sari, Pasar Rebo, Jakarta Timur mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat belum banyak yang memburu tabung gas oksigen. Fenomena Juni-Agustus 2021 lalu karena varian delta tampaknya tak terjadi kali ini.
"Saat itu kenaikan drastis, hilangnya drastis gitu saja. Padahal saat itu (Juni-Agustus 2021) kasus lagi tinggi-tingginya. Seminggu setelah itu hilang kaya nggak ada Covid," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (14/1/22).
Ia bilang momen tingginya permintaan tabung kala itu dinilai hanya sesaat, setelah kasus menurun permintaan pun jatuh. Namun, Ia memastikan stoknya saat ini berlimpah dan siap jika memang ada kondisi terburuk seperti potensi gelombang Covid-19 selanjutnya.
"Antisipasi buat stok ada aja. Ada buat back up (gelombang 3). Mudah-mudahan nggak ada gelombang Covid-19 lagi, sebisa yang kita bisa," sebut Rizky.
Mengenai harga, banyak yang mengambil untung secara signifikan ketika kasus sedang tinggi-tingginya, kenaikan sampai 2 kali lipat. Namun, Rizky menyebut Ia hanya menaikkan harga Rp 5 ribu per kubik karena memang ada kenaikan dari distributor.
"Harga normal nggak kayak kemarin waktu langka. Satu kubik standar kaya kemarin-kemarin, saya pas pandemi nggak pernah naikkan kayak per kubik Rp 30 ribu aja, sebelum pandemi aja 25 ribu tapi nggak saya naikkan," ujarnya.
(pgr/pgr)