Awas! Usai Migor dan Telur, Ada Tanda-tanda Gula Ngamuk!

damiana cut emeria, CNBC Indonesia
Jumat, 14/01/2022 06:50 WIB
Foto: REUTERS/Andres Martinez Casares

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah diminta segera turun tangan mengantisipasi potensi lonjakan harga gula di Tanah Air. Pasalnya, saat ini belum memasuki musim giling, sementara dalam 4 bulan ke depan sudah memasuki masa Ramadan.

"Pemerintah harus segera turun tangan dan mengantisipasi efek psikologisnya. Segera periksa stok di pedagang dan pabrik gula (PG). Harus segera ditangani sekarang untuk mengantisipasi Ramadan," kata Ketua Umum Ikatan Ahli Gula (Ikagi) Aris Toharisman kepada CNBC Indonesia, Kamis (13/1/2022).


Menurut Aris, kenaikan harga gula saat ini dipengaruhi beberapa faktor. Yakni, gangguan cuaca dan efek domino pandemi yang menyebabkan produksi gula global terkendala. Hingga memicu lonjakan harga, sama seperti komoditas lainnya.


"Juga dipengaruhi efek libur Nataru. Sementara saat ini stok di PG sudah minim, kita nggak tahu stok di pedagang. Pada saat bersamaan, ada kemungkinan impor akan terlambat masuk. Dan, dugaan saya, ada yang menahan stok gulanya masuk ke pasar. Ini penyebab harga stabil tinggi di atas Rp13.000 per kg sejak tahun lalu," kata dia.

Foto: Gula kristal mentah (raw sugar) impor (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Gula kristal mentah (raw sugar) impor (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pemerintah sendiri sudah menerbitkan izin impor gula kristal putih (GKP) kepada BUMN. Yang ditujukan sebagai stok penyangga hingga Ramadan, dan pelaksanaan impor oleh BUMN.

Hanya saja, realisasi impor belum terjadi, dan diharapkan segera masuk setidaknya bulan Februari 2022 untuk mengatasi minimnya stok di dalam negeri.

Situs hargapangan.id (PIHPS) mencatat, harga rata-rata gula pasir lokal pada 13 Januari 2021 naik 1,1% dari sehari sebelumnya menjadi Rp13.750 per kg. Sementara, gula pasir premium di level Rp15.350 per kg.

Sementara, di wilayah Jakarta, harga rata-rata gula pasir menurut infopangan.jakarta.go.id, naik menjadi Rp13.872 per kg. Harga terendah adalah Rp13.000 per kg di Pasar Pal Meriam. Sedangkan harga tertinggi mencapai Rp16.000 per kg, terjadi di Pasar Baru Metro Atom.
Harga ini lebih tinggi lebih tinggi dari harga acuan yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp12.500 per kg di tingkat konsumen.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kuota Impor Sapi Hidup Dicabut, Apa Efeknya ke Peternak Lokal?