
Rusuh! Ribuan Orang Tolak Vaksin Covid, Serbu Gedung Parlemen
Para petugas polisi yang mencoba menjauhkan pengunjuk rasa dari gedung Parlemen Bulgaria di Sofia.

Protes anti vaksin terjadi di ibu kota Bulgaria, Sofia. Sekitar 3.000 pendemo berorasi dan menyerbu gedung parlemendi negara itu, Rabu (12/1/2022). (AP/Valentina Petrova)

Bentrokan tak terhindari. Para pendemo yang nekad bahkan sudah hampir sampai di bibir pintu parlemen. Pengunjuk rasa mengibarkan bendera nasional dan bendera partai Kebangkitan ultra-nasionalis sebelum akhirnya mundur. Beberapa orang, termasuk petugas polisi, terluka. Beberapa pendemo akhirnya ditahan oleh pihak berwenang. (AP/Valentina Petrova)

Para pendemo meneriakkan kecaman akibat aturan vaksinasi Covid-19. Mereka meneriakkan 'kebebasan" dan menuding pemerintah bersikap bak 'mafia'. (REUTERS/STOYAN NENOV)

Kelompok nasionalis sendiri diketahui memegang 13 kursi di 240 kursi parlemen. Mereka juga telah memenangkan dukungan di antara para penentang pembatasan virus corona. (REUTERS/STOYAN NENOV)

Bulgaria adalah salah satu dari anggota Uni Eropa (UE) yang beranggotakan 27 negara. Namun, dibanding anggota UE lainnya, Bulgaria tercatat menjadi negara yang paling rendah tingkat vaksinasinya. Dilaporkan, sejauh ini, hanya sepertiga dari populasi Bulgaria yang telah menerima dosis penuh vaksin Covid-19. (REUTERS/STOYAN NENOV)

Selain menolak vaksinasi, pendemo juga menolak mandat masker. Padahal penggunaan masker menurut WHO, penting mencegah penularan corona.(REUTERS/STOYAN NENOV)

Sementara ibu kota rusuh, Perdana Menteri Kelompok Petkov masih menjalani karantina sebagai kontak dari pasien terinfeksi Covid-19. Berbicara dari rumahnya, Petkov pun menjanjikan pertemuan untuk membahas tuntutan aksi dan mengundang para perwakilan dari pengunjuk rasa untuk datang ke kantornya pada Jumat (14/1).(AP/Valentina Petrova)

Petkov bersama Presiden Bulgaria Rumen Radev dan beberapa menteri senior negara itu tengah melakukan isolasi mandiri setelah salah satu peserta pertemuan yang mereka hadiri Senin (10/1/2022) positif terinfeksi Covid-19. (AP/Valentina Petrova)