Bos Pengusaha & Buruh Ngopi Bareng, Ternyata Ini yang Dibahas

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 13/01/2022 16:20 WIB
Foto: Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea (Dua dari kiri) - Ketua Kadin Arsjad Rasjid (tengah) - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal (dua dari kanan) (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai panas mengenai ketidaksepahaman soal penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) serikat buruh bersama pengusaha yang tergabung dalam Kadin duduk bersama di restoran kawasan Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Dalam pertemuan itu Kadin yang dihadiri Ketua Umum Arsjad Rasyid bersama Wakil Ketua Umum Kadin bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz. Sementara itu serikat buruh dihadiri oleh Mulai Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) - Andy Gani, KSPSI - Yorrys R, KSPI - Said Iqbal, KSBSI Rosita S, K Sarbumusi - Syaiful B, KSPN - Ristadi.

"Hari ini diskusi ngobrol santai, dan kita percaya kebhinekaan perbedaan itu kekuatan. Kita serahkan bersama merah putih. Kita bicara yang terbaik untuk Indonesia," kata Arsjad saat memberikan keterangan Kamis (14/1).


Ketua KSPSI Andy Gani mengatakan ini adalah bukti kalangan pekerja berdialog dengan pengusaha tidak hanya membahas UMP, tapi kesejahteraan buruh.

"Jadi kalau ada masalah kita bahas bersama pemimpin seluruh presiden konfederasi, terkait isu ketenagakerjaan. Sementara aksi turun ke jalan adalah langkah terakhir kalau komunikasi tersumbat." Jelasnya.

Menurut Andi ini adalah tatanan baru dunia kerja, dimana ruang dialog dibuka antara pekerja dengan pengusaha. Diharapkan bisa membangun kesetaraan. Dia juga mengusulkan pertemuan buruh itu dilakukan minimal satu bulan sekali.

Dalam pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk membentuk kelompok kerja (pokja) untuk mendiskusikan isu-isu kesejahteraan buruh lebih mendalam.

"Minggu depan kita akan bentuk tim asistensi yang nantinya akan membentuk pokja. Jadi, ini bukan hanya mendiskusikan soal upah, tapi lebih luas lagi," ungkap Andi Gani.

Pokja itu akan membahas tentang kesempatan vokasi bagi pekerja, informasi lapangan kerja, upgrading skill, dan lainnya.

Sebelumnya serikat pekerja bersitegang dengan kalangan pengusaha. Lantaran UMP yang ditetapkan pada 2022 ini dinilai kecil dan tidak sesuai dengan keinginan dari kalangan pekerja.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Buruh Ancam Mogok Massal Jika Pemerintah Diam Soal Impor Ilegal