Booster Covid Setengah Dosis Tak Meningkatkan Antibodi?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
13 January 2022 09:35
Infografis/ Bakal Ada Booster Vaksin Covid-19, Pakai Yang Mana? Ini penjelasannya.../Aristya Rahadian
Foto: Infografis/ Bakal Ada Booster Vaksin Covid-19, Pakai Yang Mana? Ini penjelasannya.../Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Program vaksinasi booster alias dosis ketiga telah dimulai pada Rabu (12/1/2022). Booster akan diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Vaksin booster diprioritaskan bagi masyarakat lanjut usia hingga kelompok rentan. Adapun syarat penerima vaksin adalah calon penerima harus sudah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua lebih dari 6 bulan.

Bagi masyarakat yang menerima dua dosis vaksin Sinovac, booster yang akan digunakan adalah setengah dosis menggunakan dosis vaksin Pfizer atau AstraZeneca.

Adapun penerima dua dosis vaksin AstraZeneca, akan menerima booster setengah dosis vaksin Moderna. Ada beberapa alasan kenapa booster yang digunakan hanya setengah dosis.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, cara heterologous atau penggunaan booster jenis vaksin Covid-19 berbeda dengan dosis 1-2 menimbulkan peningkatan antibodi lebih baik dibandingkan homologous alias penggunaan jenis vaksin booster sama dengan dosis 1-2.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (13/1/2022).

Ahli Mikrobiologi sekaligus Staf Pengajar Biologi Universitas Padjadjaran Mia Miranti mengemukakan pemberian setengah dosis vaksin booster tidak efektif dalam merangsang antibodi seseorang.

"Jadi kalau untuk meningkatkan antibodi harus 1 dosis, pemberian 1/2 dosis bisa jadi tidak efektif artinya tidak merangsang pembentukan antibodi," kata Mia, seperti dikutipĀ CNN Indonesia.

Menurut Mia, tidak efektifnya setengah dosis vaksin itu berlaku pada semua jenis vaksin. Menurutnya, pemberian dosis vaksin booster dalam berbagai jurnal ilmiah seharusnya satu dosis utuh.

Mia memandang, apabila vaksin booster yang diberikan kepada setiap individu hanya 1/2 dosis, bisa berdampak tidak adanya rangsangan pembentuk antibodi terhadap seseorang.

"[Apalagi ini vaksin booster kan diprioritaskan pada lansia]. Ini yang saya khawatirkan," kata Mia.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Para Ilmuwan Ternyata Tak Setuju Vaksin Booster untuk Umum!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular