
Gegara Pandemi, 5.000 Karyawan Katering Kehilangan Pekerjaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Efek domino pandemi Covid-19 menekan bisnis jasa boga/ katering. Di wilayah Jakarta dan sekitarnya saja, ada sekitar 300 perusahaan katering yang terpaksa tutup.
Biasanya, perusahaan tutup karena klien kateringnya adalah penyelenggara acara-acara pertemuan, seminar, hingga pernikahan.
"Anggota kita di Jakarta itu ada sekitar 500 yang bisnisnya katering insidental. Didominasi perusahaan skala sedang dengan tenaga kerja 20-30 orang. Katering insidental biasanya untuk acara pernikahan, pertemuan, dan seminar. Selama PPKM tahun lalu ini kan tidak ada. Baru setelah November-Desember orang berani, itu pun tamunya hanya 30 orang," kata Bendahara Umum Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia Minerva Taran kepada CNBC Indonesia, Selasa (11/1).
Perusahaan katering insidental mengalami penurunan omzet hingga 90%.
"Ada yang berusaha bertahan dengan ekspansi jualan online. Tapi hanya bisa berapa bulan. Mereka bisa menahan penurunan omzet hanya 50%. Karena sudah tidak sanggup lagi, jadinya tutup. Tidak ada kegiatan dapur. Ada yang merumahkan karyawan, ada yang langsung pangkas seperti saya. Setidaknya berdampak ke sekitar 4-5 ribu karyawan," kata Minerva.
Saat ini, ujar dia, dengan mulai dilonggarkannya PPKM, kegiatan-kegiatan dengan orang berkumpul pun mulai diizinkan pemerintah. Dan memberi peluang bagi pengusaha di bidang pertemuan, seminar, hingga pernikahan mulai menggeliat.
"Beberapa dari perusahaan yang tadinya merumahkan karyawannya sudah mulai manggil lagi, kerja lagi. Tapi belum maksimal," kata dia.
Minerva menuturkan, sebelum pandemi, omzet jasa boga insidental setidaknya bisa mencapai Rp1,2 - 1,5 miliar per bulan, untuk skala sedang ke bawah.
"Dulu, pesta pernikahan anak pejabat saja bisa mengundang 800 - 1.500 orang. Saat PPKM ketat di tahun 2020 hingga 2021 bahkan tidak ada. Baru pelonggaran dimulai jelang akhir tahun 2021, orang-orang mulai mengadakan acara dengan jumlah tamu terbatas. Sekarang, kalau ada calon pengantin datang bilang mau bikin acara, maksimal tamunya 300 - 400 orang. Belum pernah lagi saya lihat sampai 800 orang," tutur dia.
Belum lagi, calon klien baru datang melakukan pemesanan sekitar 1 minggu hingga 1 bulan sebelum hari-H.
"Nggak ada lagi yang berani pesan dari jauh-jauh hari seperti dulu," kata dia.
Sementara itu, imbuh dia, kenaikan harga sejumlah bahan pangan menambah tantangan bagi pelaku industri katering di tahun 2022.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Karaoke Bangkit dari 'Kubur', Langsung Dihantam Pajak