
Ga Semua Buruk! WHO Bawa Good News soal Pandemi, Covid End?

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa pihaknya optimis 2022 dapat menjadi akhir dari pandemi yang telah berjalan di dunia selama dua tahun lebih itu. Dalam sebuah pernyataan melalui dalam akun LinkedIn-nya, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku bahwa optimismenya ini bukan tanpa alasan.
Ia menyebut bahwa dunia saat ini sudah semakin paham dengan karakteristik virus yang pertama kali muncul di Wuhan, provinsi Hubei, China itu. "Dengan semua pembelajaran dan kapasitas ini, peluang untuk mengubah pandemi ini menjadi kebaikan ada di genggaman kita," ujarnya dikutip CNN International.
Namun ia juga tetap memberikan peringatan besar dalam penanganan pandemi sepanjang tahun 2022. Tedros menyebut bahwa ketidakmerataan distribusi vaksin Covid-19 dapat menjadi bencana baru yang memperlambat penanganan pandemi.
Salah satu contoh dari hal ini adalah munculnya arian Omicron di wilayah Afrika. Benua itu memang masih minim vaksin dibanding belahan bumi lainnya, apalagi negara kaya.
Terkait hal ini, Tedros pun meminta negara kaya mau untuk menahan diri menggenjot vaksin untuk warganya. Dan, memberikan akses yang lebih besar terhadap daftar negara yang masih kesulitan dalam menjangkau vaksin Covid-19.
"Kesenjangan itu telah membuat peluang varian baru muncul lebih mungkin, mengunci kita ke dalam siklus kerugian, kesulitan, dan pembatasan yang berkelanjutan," katanya.
"Jika kita mengakhiri ketidakadilan, kita mengakhiri pandemi, dan mengakhiri mimpi buruk global yang kita semua alami, dan ini mungkin (dapat dilakukan)."
Dalam data terbaru AFP, jumlah kasus Covid baru di seluruh dunia sudah menembus angka 1 juta infeksi per hari. Infeksi tertinggi terjadi pada periode 23-29 Desember 2021.
Secara geografis, infeksi paling banyak terjadi di wilayah Amerika Utara dan Eropa. Menyumbang 85% total infeksi global.
Kenaikan ini sendiri menjadi kekhawatiran baru bagi dunia. Pasalnya beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) menyatakan varian Omicron telah menguasai total infeksi di wilayahnya.
Menurut data Worldometers, kini dunia mencatat total 313.859.257 kasus infeksi dan 5.520.600 kematian sejak pandemi mewabah. Namun 261.614.069 orang berhasil sembuh.
(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos WHO Tedros Adhanom Temui Menkes BGS, Bahas Apa Ya?
