Internasional

WHO Beri Ramalan Buruk soal Omicron, Maret Berkuasa di Sini

sef, CNBC Indonesia
Rabu, 12/01/2022 06:42 WIB
Foto: Logo World Health Organization (WHO) (AP Photo/Anja Niedringhaus)

Jakarta, CNBC Indonesia - WHO kembali memberi kabar buruk soal Omicron. Selasa (11/1/2022), lembaga itu memprediksi bahwa lebih dari setengah orang di Eropa kemungkinan akan terkena Omicron di Maret.

Lembaga PBB itu menyebut Eropa kini menjadi pusat wabah dengan kondisi mengkhawatirkan. Benua itu melaporkan jumlah kematian dan kasus terbesar di seluruh dunia saat ini, dengan hampir delapan juta infeksi dalam tujuh hari terakhir.




"Hari ini, varian Omicron menjadi gelombang pasang baru dari Barat ke Timur (Eropa) yang menyapu seluruh wilayah melebihi Delta," katan Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge, dikutip dari CNN International Rabu (12/1/2022).

"Pada tingkat ini, Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) memperkirakan bahwa lebih dari 50% populasi di wilayah tersebut akan terinfeksi Omicron dalam enam hingga delapan minggu ke depan."

Wilayah Eropa WHO mencakup 53 negara dan wilayah termasuk beberapa di Asia Tengah. Kluge mengatakan 50 di antaranya memiliki kasus Omicron.

Karenanya WHO meminta negara-negara untuk memperkuat apuran masker berkualitas tinggi, terutama dalam ruangan tertutup. Apalagi Omicron sangat menular dan mampu menembus antibodi.

Belum lagi catatan vaksin di Eropa yang tergolong rendah. Ini memprihatinkan WHO karena kemungkinan akan mendorong infeksi parah di sejumlah negara.

Di Bulgaria misalnya, hanya 28% warga divaksin. Sementara Rumania 40,5%.

Ia pun mencontohkan Denmark di mana kasus meledak beberapa pekan terakhir. Tingkat rawat inap Covid-19 untuk orang Denmark yang tidak divaksinasi enam kali lebih tinggi daripada mereka yang divaksinasi penuh dalam seminggu selama Natal.

"Untuk negara-negara yang belum terkena gelombang Omicron, ada kesempatan tertutup untuk bertindak sekarang dan merencanakan kontinjensi," tegas Kluge lagi.

Kasus Covid-19 memang makin menggila Eropa. Dari pantauan CNBC Indonesia di Worldometers, beberapa negara mencatat ledakan kasus harian Selasa kemarin dengan angka di atas 100.000.

Prancis mencatat 268.149 kasus harian baru, sementara Italia 220.532. Spanyol 134.942 sedangkan Inggris 120.821.

Meski belum mencapai 100.000 beberapa negara juga terus mencatat rekor baru kasus harian. Turki juga mencatat 74.266 kasus sehari sedangkan Jerman 61.205.

Secara global 312 juta orang surah terinfeksi corona dengan 5,5 kematian. Namun masih ada harapan arena 261 juta lainnya berhasil sembuh.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan