Batu Bara Untuk Pembangkit PLN Siap Berlayar, Listrik Aman?
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) kabarnya sudah mendapatkan komitmen sejumlah pasokan batu bara dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) miliknya.
Sejalan dengan komitmen pemenuhan kebutuhan batu bara itu, Indonesia National Shipowners Association (INSA) juga siap memenuhi kebutuhan kapal untuk mengangkut batu bara ke PLTU milik PLN tersebut.
"Hingga saat ini kapal merah putih sudah dapat memenuhi kebutuhan angkutan barang dan penumpang di dalam negeri, termasuk untuk cargo batu bara," terang Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto kepada CNBC Indonesia, Senin (10/1/2022).
Carmelita menyampaikan bahwa saat ini INSA bersama dengan PLN tengah menyusun rencana atas jadwal pengiriman batu bara ke PLTU-PLTU milik PLN. Sebagaimana diketahui, terdapat dua skema pengiriman batu bara menggunakan kapal yakni skema kirim Cost, Insurance and Freight (CIF/beli batu bara dengan harga sampai di tempat) atau skema Free on Board (FOB/beli batu bara di lokasi tambang).
"Saat ini INSA bersama dgn PLN sedang menyusun rencana dan jadwal angkutan batu bara untuk PLTU-PLTU PLN," ungkap dia.
Sebagaimana diketahui, pada bulan Januari 2022 ini PLN sejatinya harus mengamankan 20 juta ton batu bara supaya ketersediaan batu bara di pembangkit listrik dalam kondisi aman dengan minimal 20 hari operasi di. Jumlah itu terdiri dari, 10,7 juta MT dari kontrak eksisting dan 9,3 juta MT tambahan untuk meningkatkan ketersediaan batu bara ke level aman," ungkap Darmawan.
Hingga 5 Januari 2022 kemarin, PLN sudah mendapatkan total kontrak 13,9 juta MT batu bara. Jumlah tersebut terdiri dari 10,7 juta MT kontrak eksisting PLN dan IPP, dan 3,2 juta MT kontrak tambahan. Tambahan pasokan ini akan masuk ke pembangkit PLN secara bertahap. PLN pun terus meningkatkan kecepatan dan efektivitas bongkar muat kapal pengangkut batu bara.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo sebelumnya mengungkapkan, untuk solusi permanen dan jangka panjang terkait pasokan energi primer PLN sangat dibutuhkan demi keandalan pasokan listrik ke masyarakat dan ketahanan energi nasional. PLN akan bekerja keras, efektif dan efisien dalam menjaga pasokan energi primer pembangkit.
Sebagai langkah antisipasi ke depan, PLN akan melakukan kontrak jangka panjang dan perikatan volume dengan swing 20 persen. Sementara harga batu bara tetap akan mengacu pada regulasi pemerintah dengan skema CIF dan FOB.
(pgr/pgr)