Warga RI Jangan Shock! Harga Minyak Goreng Rp718 Ribu di Sini
Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga minyak goreng tak hanya terjadi di Indonesia. Kenaikan tajam komoditas pengolah pangan ini juga dialami oleh warga Korea Utara (Korut). Bahkan, harga minyak goreng di negara komunis itu menembus Rp 718 ribu.
Melansir laporan Radio Free Asia, sebelumnya harga minyak goreng di Korut kurang dari 10 ribu won atau Rp 160 ribu. Namun saat ini harganya melonjak hingga 45 ribu won atau Rp 718 ribu.
"Sekarang ada kasus di mana stand minyak goreng kosong karena jumlah yang tidak mencukupi di pasar, sehingga orang terkadang tidak dapat membelinya," kata seorang warga yang berbicara dengan kondisi anonim, dikutip Jumat (7/1/2021).
Warga itu mengatakan bahwa ia baru saja membeli sebotol kecil minyak goreng untuk merayakan Tahun Baru dan bertemu dengan sekelompok wanita lain dari desanya dalam perjalanan pulang.
"Saya tercengang mendengar mereka mengatakan bahwa mereka sudah lama tidak memiliki minyak goreng dan bahkan tidak ingat kapan mereka memilikinya,"ujarnya.
"Seorang wanita yang tinggal di sebelah saya mengatakan dia tidak bisa menggunakan minyak goreng sama sekali sejak musim gugur tahun lalu. Dia iri dengan minyak yang saya miliki."
Salah satu faktor penyabab kenaikan ini yakni penutupan perbatasan dagang dengan China imbas Covid-19. Selain itu, kurangnya deposit minyak goreng di negara pimpinan Kim Jong Un itu juga jadi biang keladinya.
Dengan kondisi seperti ini, warga Korut menjual minyak goreng dalam botol plastik kecil berukuran 50-100 gram.
Korut sendiri sedang dalam kondisi kelaparan hebat. Bahkan, hal ini sempat diutarakan langsung oleh Kim Jong Un yang meminta warga untuk 'mengencangkan ikat pinggang mereka' hingga setidaknya tahun 2025 mendatang. Tak hanya itu, warga disarankan untuk mengkonsumsi daging burung air untuk mengatasi persoalan ini.
Kondisi ini pun telah membuat beberapa warga memutuskan untuk menentang pemerintah. Terbaru, sebuah grafiti yang berisi makian terhadap figur tertinggi negara itu ditemukan di sebuah sisi kota Pyongyang pada 22 Desember lalu. Grafiti itu mengecam Kim Jong Un yang dituduh telah membiarkan warga mati akibat kelaparan.
(tps/tps)