Internasional

Gawat! Covid AS Tembus 1 Juta Sehari, Ini Biang Keroknya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 05/01/2022 10:50 WIB
Foto: Orang-orang mengantre untuk mengikuti tes COVID-19 di situs pengujian pop-up di New York City, AS (14/12/2021). (REUTERS/Brendan McDermid)

Jakarta, CNBC Indonesia - Varian Omicron terus memamerkan kemampuan infeksinya. Varian itu bahkan menjadi motor dari ledakan kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS) yang menembus satu juta kasus perhari.

Data dari Universitas Johns Hopkins (JHU) menyebutkan bahwa AS mencatat ada 1.082.549 kasus harian per Senin, (3/1/2022) waktu setempat. Pusat Pengendalian Penyakit Menular atau CDC mengatakan dari jumlah ini, Omicron disebut-sebut berkontribusi sebanyak 95%.


"CDC secara teratur mengumpulkan spesimen virus penyebab Covid dan menganalisis urutan genetik untuk mengidentifikasi varian baru dan menentukan jenis virus mana yang beredar di AS," ujar laporan CNBC International, Rabu (5/1/2022).

Kenaikan infeksi ini sendiri menunjukan seberapa besar kekuatan varian dengan 32 mutasi itu dalam penyebarannya. Pada awal Desember, omicron mewakili kurang dari 1% dari kasus yang diurutkan sementara delta membentuk 99% dari mereka. Kali ini, Delta hanya berkontribusi sebanyak 4,6% saja.

Ledakan kasus Omicron disebut-sebut dikarenakan kemampuannya untuk menghindari sebagian dari kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin. Beberapa studi menyebut bahwa virus ini dapat menginfeksi warga yang belum mendapatkan dosis penguat.

Meski begitu, Presiden Joe Biden mengatakan bahwa kebanyakan kasus yang melibatkan infeksi varian ini hanya diiringi gejala yang sangat ringan. Ia mengklaim hal ini berkat bantuan dari vaksin.

"Anda masih bisa terkena Covid, tetapi sangat tidak mungkin, sangat tidak mungkin, Anda akan menjadi sakit parah," kata Biden dalam konferensi pers Selasa (4/1/2022).

"Kami melihat kasus Covid-19 di antara tempat kerja yang divaksinasi di seluruh Amerika, termasuk di sini di Gedung Putih, tetapi jika Anda divaksinasi dan ditingkatkan, Anda sangat terlindungi."

Hingga saat ini, AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Negeri Paman Sam itu melaporkan 57 juta kasus infeksi virus itu dengan 828 ribu kematian sejak Covid-19 memasuki wilayahnya.


(tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Konflik Iran-Israel Memanas, Dunia Soroti Manuver Trump