
Bunda, Intip Yuk Potret Sekolah Tatap Muka 100% di Jakarta
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah mulai hari ini.

Orang tua siswa mengantar putraanya untuk mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah mulai hari ini. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Relaksasi kebijakan ini sesuai dengan kondisi PPKM Level 1 yang diterapkan di Jakarta. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kepala Bidang Kesiswaan SD 01 Muhamad Nasir mengatakan, kebijakan tersebut merefleksikan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang diputuskan pada 21 Desember 2021. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Dalam SKB 4 Menteri, daerah yang diizinkan menggelar PTM setiap hari dengan kapasitas bisa 100% dan durasi belajar maksimal 6 jam, adalah daerah dengan capaian vaksinasi dosis dua pada pendidik dan tenaga kependidikan di atas 80%. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Meski dibuka 100%, sekolah mewajibkan semua warga sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Terlebih lagi bagi mereka yang belum divaksinasi. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Kebijakan PTM juga disambut baik bagi orang tua murid. Yulia salah satu orang tua murid kelas 2 mengatakan senang dengan kebijakan ini. "Saya selaku orang tua menyambut baik keputusan pemerintah ini, sebab anak juga kan mau ketemu teman sebayanya, juga belajar tatap muka masih sangat perlu diterapkan, agar siswa bisa cepat tanggap kalau langsung diajar gurunya" katanya. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Bagi peserta didik yang belum dapat mengikuti PTM Terbatas di sekolah lantaran pertimbangan orang tua, maka dapat memberikan keterangan kepada pihak sekolah. Dengan begitu, peserta didik tersebut akan tetap memperoleh layanan pembelajaran secara daring, serta tetap mendapat hak penilaian. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)