Internasional

Waduh! AS Beri Hukuman Dagang ke 3 Negara Ini, RI Masuk?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
03 January 2022 07:40
Joe Biden (AP/Patrick Semansky)
Foto: Joe Biden (AP/Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat memberikan hukuman terbarunya pada tiga negara. Mereka adalah Ethiopia, Mali dan Guinea.

Ketiganya dihapus dari akses program perdagangan bebas bea AS. Ini mengikuti ancaman Presiden Joe Biden atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan kudeta baru-baru ini.



"AS saat ini menghentikan Ethiopia, Mali dan Guinea dari program preferensi perdagangan AGOA karena tindakan yang diambil oleh masing-masing pemerintah mereka melanggar Statuta AGOA," kata kantor perwakilan perdagangan AS dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Senin (3/1/2022).

AGOA adalah African Growth Opportunity Act. Ini merupakan bentuk kerja sama ekspor-impor untuk negara-negara Afrika yang bersifat bebas pajak.



Penangguhan manfaat mengancam industri tekstil Ethiopia, yang memasok merek fashion global, dan harapan negara itu menjadi hub manufaktur ringan. Ini juga menumpuk lebih banyak tekanan pada ekonomi yang kesulitan akibat konflik, pandemi coronavirus, dan inflasi yang tinggi.

Sebelumnya, Biden memang memberikan ancaman di November. Bahwa Ethiopia akan terputus dari rezim perdagangan bebas bea yang disediakan AGOA karena dugaan pelanggaran HAM di wilayah Tigray sementara Mali dan Guinea terkena kebijakan serupa karena baru-baru ini kudeta.

"Pemerintahan Biden-Harris sangat prihatin dengan perubahan inkonstitusional di pemerintahan di kedua Guinea dan Mali, dan dengan pelanggaran berat atas HAM yang diakui secara internasional yang dilakukan oleh Pemerintah Ethiopia dan pihak lain di tengah-tengah konflik pelebaran di Ethiopia utara," kata pernyataan USTR.

Kementerian Perdagangan Ethiopia mengatakan sangat kecewa atas pengumuman Washington itu dan mengatakan langkah itu akan membalikkan keuntungan ekonomi dan dampak tidak adil serta membahayakan perempuan dan anak-anak.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Iran Ngamuk, AS Jatuhkan Sanksi Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular