Internasional

Omicron Bawa Kabar Buruk ke Penerbangan, 4.000 Dibatalkan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
03 January 2022 07:50
FILE PHOTO: A Delta Airlines flight is pushed put of its gate at the airport in Salt Lake City, Utah, U.S., January 12, 2018.  REUTERS/Mike Blake/File Photo                        GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: Delta Airlines (REUTERS/Mike Blake)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri penerbangan dunia harus menahan fase pemulihannya pasca pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan varian baru, Omicron, yang semakin meluas di beberapa negara.

Melansir laporan Reuters, setidaknya ada 4.000 penerbangan yang ditunda pada Minggu, (2/1/2021). Dari jumlah itu, sebanyak 2.400 penerbangan yang dibatalkan ada di Amerika Serikat (AS).

"Di antara maskapai dengan pembatalan terbanyak adalah SkyWest dan SouthWest dengan masing-masing 510 dan 419 pembatalan," lapor data dari aplikasi penerbangan FlightAware.

Tak hanya itu, maskapai penerbangan besar seperti Delta Air Lines juga melakukan hal yang sama. Maskapai ini membatalkan 173 penerbangan pada Malam Natal. Delta mengatakan pembatalan itu karena beberapa masalah termasuk varian Omicron.

"Kami meminta maaf kepada pelanggan kami atas keterlambatan rencana perjalanan liburan mereka," kata Delta dalam sebuah pernyataan.

"Orang-orang Delta bekerja keras untuk membawa mereka ke tempat yang mereka butuhkan secepat dan seaman mungkin pada penerbangan berikutnya yang tersedia."

Dalam data terbaru, otoritas AS mendaftarkan setidaknya 346.869 infeksi Covid-19 baru pada hari Sabtu (1/1/2022). Dari angka ini, jumlah kematian akibat Covid-19 naik setidaknya 377 kasus menjadi 828.562.

Penasehat Gedung Putih Dr Anthony Fauci sendiri sudah menghimbau agar masyarakat AS tidak melakukan perjalanan dalam sesi liburan tahun ini. Ia mengatakan bahwa Omicron telah menjadi salah satu varian paling berbahaya yang dapat menggenjot angka infeksi Covid-19 di negara itu.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 506 Orang RI Terpapar Covid-19 Omicron, Terbanyak DKI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular