
BPJS Kesehatan Tutup 2021 Dengan Kinerja Positif

Jakarta, CNBC Indonesia - BPJS Kesehatan menandai 2021 menjadi langkah awal untuk berbagai inovasi, dan meramu strategi jitu di bawah formasi kepemimpinan baru. Tidak lama setelah dilantik, jajaran Direksi BPJS Kesehatan periode 2021-2026 mencanangkan Program BPJS Kesehatan Mendengar, yakni wadah untuk memperkuat engagement dengan stakeholder JKN-KIS.
Dari aspirasi tersebut, BPJS Kesehatan menyusun lima fokus utama tahun 2021, meliputi peningkatan mutu layanan, kolekting iuran, strategic purchasing, peningkatan kapabilitas badan, dan kontribusi dalam penanganan Covid-19.
Berikut kilas balik dan pencapaian kinerja BPJS Kesehatan sepanjang 2021 sesuai dengan lima fokus utama tersebut.
1. Peningkatan Mutu Layanan
BPJS Kesehatan berupaya mendongkrak mutu layanan bagi peserta melalui optimalisasi antrean online. Sampai dengan minggu keempat November 2021, sistem antrean online yang terkoneksi dengan Mobile JKN mencapai 1.263 rumah sakit atau 95,18% dari target sebanyak 1.327 rumah sakit.
"Tak hanya itu, kami juga melakukan simplifikasi layanan bagi pasien thalassemia mayor dan hemofilia yang menjalani terapi rutin di rumah sakit. Nomor BPJS Kesehatan Care Center 1500 400 pun diubah menjadi 165 agar lebih mudah diingat peserta yang membutuhkan informasi atau hendak melakukan pengaduan," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti dalam keterangan tertulis, Jumat (31/12/2021).
Adapun Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) merupakan salah satu kanal digital BPJS Kesehatan yang pemanfaatannya mengalami peningkatan. Ghufron menyebut, dari 281.872 pemanfaatan pada Januari 2021, menjadi 421.809 pemanfaatan pada November 2021. Selain itu, BPJS Kesehatan juga menghadirkan Chat Assistant JKN (CHIKA) sejak Desember 2019, yaitu pelayanan informasi dan pengaduan melalui chatting yang direspons oleh robot.
Bagi masyarakat dan peserta JKN-KIS yang berada di daerah perifer atau daerah terpencil, BPJS Kesehatan menghadirkan layanan jemput bola melalui Mobile Customer Service (MCS). Sampai November 2021, ada 188.954 peserta JKN-KIS yang dilayani MCS, 72% di antaranya merupakan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Tercatat ada 216.000 transaksi yang dilakukan dalam 6.133 kegiatan MCS. Hingga 30 November 2021, tercatat jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 229.514.068 jiwa.
"Untuk memperluas dan meningkatkan akurasi data kepesertaan, sepanjang tahun 2021 Kami memperkuat sinergi dengan Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Pertahanan, BP Jamsostek, Kementerian Koperasi dan UKM, Kepolisian Negara RI, pemerintah daerah, hingga universitas," lanjut Ghufron.
BPJS Kesehatan, kata dia, juga melibatkan partisipasi masyarakat dan badan usaha untuk berkontribusi mendukung JKN-KIS melalui kegiatan temu pelanggan badan usaha, kompetisi Hackathon, dan peluncuran Jurnal JKN.
Menurut Ghufron, peningkatan mutu pelayanan kesehatan juga digenjot melalui penguatan sinergi dengan fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta, termasuk memberikan apresiasi bagi sejumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan rumah sakit yang berkomitmen mengedepankan mutu pelayanan bagi peserta JKN-KIS.
2. Kolekting Iuran
Ghufron menjelaskan, pihaknya mencatat penerimaan iuran JKN-KIS hingga 30 November 2021 sebesar Rp 124,89 triliun, dan diproyeksikan mencapai Rp 137,42 triliun pada 31 Desember 2021. Adapun kanal pembayaran iuran peserta JKN-KIS telah mencapai 696.569 titik.
Diketahui BPJS Kesehatan menggandeng Bank Nagari, DOKU, dan PT Pegadaian untuk memaksimalkan penerimaan iuran dari peserta JKN-KIS, khususnya segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja.
BPJS Kesehatan juga menciptakan Aplikasi Rekonsiliasi Iuran Pemda (ARIP) untuk menghitung iuran JKN dan rekonsiliasi penerimaan iuran segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Tak hanya itu, BPJS Kesehatan membuka Kelas Konsultasi Implementasi Perpres (KKIP) Nomor 75/2019 dan Perpres Nomor 64/2020 sebagai wadah konsultasi, monitoring, dan evaluasi bersama kementerian/lembaga untuk mengoptimalkan upaya kolekting iuran.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga siap mengimplementasikan Program Rencana Pembayaran Iuran Bertahap (REHAB) pada 2022 untuk memudahkan peserta JKN-KIS PBPU dan Bukan Pekerja melunasi tunggakan iurannya.
"Tahun ini, kami juga berupaya mengoptimalkan program donasi dan crowdfunding melalui audiensi bersama Wakil Presiden RI. Kami juga mengapresiasi Bank Syariah Indonesia (BSI) yang memberikan bantuan dana sosial sebesar Rp 100 juta untuk Program Crowdfunding BPJS Kesehatan bagi segmen fakir, miskin, dhuafa yang terdaftar sebagai peserta JKN-KIS kelas 3 dan memiliki tunggakan iuran," kata dia.
3. Strategic Purchasing
Hingga 30 November 2021, pemanfaatan pelayanan kesehatan untuk Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) tercatat sebanyak 282.962.550 baik kunjungan sakit maupun sehat, sementara Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) tercatat mencapai 64.685.078, dan Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) tercatat sebanyak 7.283.792. Dalam hal pembiayaan jaminan kesehatan, BPJS Kesehatan telah mengeluarkan Rp 80,98 triliun.
"Tahun ini, kami juga mulai menerapkan mekanisme pemberian uang muka pelayanan kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yakni rumah sakit dan klinik utama untuk memperlancar arus kas keuangan fasilitas kesehatan. Sehingga diharapkan mereka bisa fokus memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN-KIS. Besaran uang muka tersebut disesuaikan dengan capaian indikator kepatuhan FKRTL. Jadi, tidak ada lagi gagal bayar rumah sakit," jelas Ghufron.
BPJS Kesehatan juga menggandeng sejumlah pihak perbankan dalam menyediakan layanan Supply Infrastructure Financing (SIF) untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana FKTP. Di samping itu, BPJS Kesehatan mengoptimalkan pemanfaatan fingerprint untuk penerbitan e-SEP, validasi klaim rumah sakit secara digital melalui e-VEDIKA, dan memperketat upaya pencegahan fraud di fasilitas kesehatan.
Lebih lanjut, kata Ghufron, BPJS Kesehatan juga mengujicobakan pembayaran global budget di 70 rumah sakit di 13 kabupaten/kota Indonesia, melakukan pertemuan nasional dengan Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya, dan menguatkan kapabilitas verifikator demi meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Program JKN-KIS.
4. Peningkatan Kapabilitas Badan
Ghufron menjelaskan, upaya peningkatan kapabilitas badan juga digenjot melalui ratusan inovasi yang diciptakan Duta BPJS Kesehatan. Upaya lainnya adalah dengan melakukan sertifikasi kompetensi kepada staf dari tahun 2017-2021 sebanyak 845 orang, dan untuk tahun 2021 dilakukan kepada staf sebanyak 436 orang.
"BPJS Kesehatan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001: 2015 pada lingkup proses verifikasi klaim rujukan. Kemudian, BPJS Kesehatan juga meluncurkan data sampel JKN-KIS tahun 2015-2020, serta meluncurkan Buku Statistik JKN 2015-2019 yang merupakan kolaborasi dengan DJSN," kata dia.
Upaya penerapan good governance juga terwujud dengan penerapan pengendalian gratifikasi, whistleblowing system serta penanaman nilai integritas sebagai salah satu komponen tata nilai organisasi BPJS Kesehatan. Bahkan pada 2020, BPJS Kesehatan masuk dalam daftar top five kementerian/lembaga dengan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) terbaik.
"BPJS Kesehatan masuk ke dalam 20 lembaga teratas dalam Survei Penilaian Integritas Tahun 2021 yang diselenggarakan KPK, dengan perolehan skor tinggi sebesar 84,18. Di samping itu, kami juga dinobatkan sebagai Badan Publik Informatif oleh Komisi Informasi Pusat (KIP)," ungkap Ghufron.
Sejak awal beroperasi pada 2014 sampai dengan 2020, BPJS Kesehatan telah 7 tahun berturut-turut meraih Opini Wajar Tanpa Modifikasian (WTM) dari akuntan publik. Ghufron menjelaskan bahwa jika dihitung sejak PT Askes (Persero), perolehan Opini WTM ini adalah yang ke-29 kalinya.
"Sepanjang 2021, BPJS Kesehatan telah menjalin kerja sama strategis dengan berbagai kementerian dan lembaga yang dituangkan dalam 10 Memorandum of Understanding (MoU)/Nota Kesepahaman dan 8 Perjanjian Kerja Sama (PKS). Adapun kerja sama tersebut di antaranya terkait optimalisasi penerimaan iuran JKN-KIS, integrasi data kepesertaan JKN-KIS, penanganan masalah hukum, pemanfaatan produk data layanan perbankan, pemanfaatan sistem dan data kecelakaan lalu lintas bagi peserta JKN-KIS, hingga sinergi dalam hal pemberantasan tindak pidana korupsi," jelas dia.
5. Kontribusi dalam Penanganan Covid-19
Ghufron mengungkapkan, sejumlah dukungan BPJS Kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19 antara lain menjalankan tugas khusus dalam hal pencatatan, verifikasi penagihan dan pelaporan klaim Covid-19 seluruh masyarakat Indonesia, baik yang sudah menjadi peserta JKN-KIS maupun belum menjadi peserta JKN-KIS, di mana klaim Covid-19 akan dibayarkan oleh Kementerian Kesehatan kepada fasilitas kesehatan.
Sampai dengan 23 Desember 2021, BPJS Kesehatan telah memverifikasi klaim Covid-19 sebanyak 2,3 juta kasus dari 2.100 rumah sakit.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga menyiapkan tools untuk pencatatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang meliputi registrasi, screening hingga dokumentasi pelaporan vaksinasi, yaitu dengan aplikasi P-Care Vaksinasi.
"BPJS Kesehatan juga mengujicobakan aplikasi P-Care Vaksinasi Mobile di 10 FKTP, dengan harapan bisa membantu mempercepat kerja petugas vaksinasi Covid-19 di segala medan karena tidak memerlukan penyediaan komputer dalam penggunaannya," lanjut dia.
"Selama pandemi Covid-19 kami juga berupaya menjaga kepuasan dan kenyamanan peserta JKN-KIS dalam mengakses layanan JKN-KIS dengan mengalihkan sejumlah layanan konvensional ke layanan digital. Kami juga menyediakan dashboard pemantauan vaksinasi serta klaim pelayanan Covid-19 yang bisa diakses oleh pemerintah daerah," ucap Ghufron.
Di samping itu, BPJS Kesehatan juga melakukan sinergi dengan Dirjen Dukcapil untuk mempercepat vaksinasi Covid-19, menyiapkan tempat isoman khusus bagi pegawai yang positif Covid-19, serta menambah jumlah tenaga verifikator khusus klaim Covid-19.
6. Kontribusi terhadap Jaminan Kesehatan secara Global
Kiprah BPJS Kesehatan di dunia internasional kian cemerlang dengan ditunjuknya Ghufron sebagai Ketua Komisi Kesehatan atau Technical Commission (TC) on Medical Care and Sickness periode 2020-2022 di International Social Security Association (ISSA) yang beranggotakan 160 negara. BPJS Kesehatan pun secara aktif terjun dalam perumusan Sickness Benefits yang digarap TC Health ISSA.
BPJS Kesehatan juga dipercaya Pemerintah India, Korea, Thailand, dan beberapa negara lainnya untuk membagikan perjalanan Program JKN-KIS dalam mencapai jaminan kesehatan semesta di Indonesia.
Ghufron pun berulang kali dipercaya untuk tampil sebagai pembicara dalam webinar yang diselenggarakan oleh ISSA, National Health Insurance Service (NHIS) Korea, National Health Service (NHS) Inggris, National Health Security Office (NHSO) Thailand, Bank Dunia, Join Learning Network (JLN), United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Issue-Based (Coalition), International Labour Organization (ILO), United Nation Children's Fund (UNICEF), dan organisasi internasional lainnya.
7. Panen Prestasi di Tengah Pandemi
Selama pandemi Covid-19, BPJS Kesehatan telah mengembangkan terobosan untuk mengakomodir kebutuhan stakeholders JKN-KIS. Berikut sejumlah penghargaan tingkat internasional dan nasional yang diperoleh BPJS Kesehatan sepanjang tahun 2021, antara lain The 38th ASSA Recognition Award 2021 dari ASEAN Social Security Association (ASSA), Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Terpuji dari KemenpanRB, Badan Publik Informatif (Klasifikasi Tertinggi) dari Komisi Informasi Pusat RI, dan KORPRI Award 2021 dari Korps Pegawai Negeri RI.
Penghargaan lainnya Indonesia Best Brand Award 2021 dari SWA dan Mars Digital, The Best Digital Technology Development Team in Social Security Provider dan The Best Chief Information Officer in Digital Technology & Innovation Award 2021 dari iTech-IT Telco Performance & Competitiveness, Best Social Economy Contribution dalam 3rd Indonesia Best Financial Brands Award 2021 dari The Iconomics, dan Indonesia Best CEO Award 2021 "Employees' Choice" in Health Insurance Category dari The Iconomics.
Kemudian Obsession Awards 2021 Kategori Best CEOs dari Obsession Media Group (OMG), Silver Award Performance Excellence Growth Achievement dan Emerging Industry Leader dari Indonesian Quality Award (IQA) Foundation, dan Top Digital Implementation 2021 Level Stars 4-Sangat Baik, Top Leader, dan Top CIO dari Majalah itWorks.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! 95% Warga Papua Sudah Terlindungi Jaminan Kesehatan