Jangan Baper ya Bunda! Harga Telur Ada yang Tembus Rp 50 Ribu

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Kamis, 30/12/2021 20:45 WIB
Foto: Peternak memanen telur ayam di salah satu peternakan di kawasan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/12/2021). Menjelang akhir tahun mayoritas harga bahan pokok merangkak naik secara signifikan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bahan pokok makanan di daerah kini semakin liar. Berdasarkan pantauan 20detik di pasar Lakessi, Pare-Pare Sulawesi Selatan, harga telur sudah mendekati Rp 50 ribu/Kg. Pedagang mengaku angka tersebut merupakan paling rendah saat ini, padahal nilai itu sudah jauh dari waktu normal.

"Harga telur naik, paling bawah di Rp 48 ribu/Kg, harga paling standar dari pasar. Sebelumnya Rp 40 ribu/Kg, baru naik jadi Rp 42 ribu/Kg, naik lagi Rp 45 ribu/Kg, kemudian Rp 47 ribu, baru naik Rp 48 ribu," kata pedagang di pasar tersebut Agus.

Sementara itu komoditas lain mengalami penurunan harga, yakni cabai. Beberapa waktu lalu nilainya sangat memberatkan masyarakat, namun kini perlahan sudah mulai menurun. Sementara itu komoditas bawang juga mulai mengalami penurunan harga.


"Cabai dulu Rp 85 ribu/Kg sekarang mending, Rp 70 ribu lah, ada juga Rp 65 ribu. Kalau bawang merah turun juga dulu Rp 30 ribu/Kg atau Rp 25 ribu sekarang Rp 20 ribu," jelas pedagang lainnya, Zaenab.

Sementara itu, berdasarkan catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga bawang merah mencapai Rp 30.050/Kg, sudah ada kenaikan hampir 12% dalam sebulan. Sementara itu harga telur juga naik, di DKI Jakarta pada 24 Desember harganya Rp 31.150/Kg, kini naik menjadi 31.650/Kg.

Kenaikan harga bahan pangan tidak unik terjadi di Indonesia. Ini adalah fenomena global, terjadi di seluruh dunia.

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) setiap bulan merilis data indeks harga pangan. Dalam empat bulan terakhir, indeks ini selalu naik dan mencatat rekor baru.

Pada November 2021, indeks harga pangan berada di 134,4. Naik 1,6 poin dari bulan sebelumnya dan menyentuh rekor tertinggi sejak Juni 2011.

"Pada November, indeks harga yang mengalami kenaikan signifikan adalah serealia dan produk susu (dairy). Sementara indeks harga produk daging dan minyak nabati bergerak turun," sebut laporan FAO.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video:UU Tipikor, PKL Bisa Didakwa Korupsi-Seller Shopee Cs Kena Pajak