Internasional

Singapura Masih Krisis Energi? Tarif Listrik Naik Tahun Depan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
30 December 2021 16:30
Apple Store Terapung di Marina Bay Sands, Singapura  (Dok. Apple)
Foto: Apple Store Terapung di Marina Bay Sands, Singapura (Dok. Apple)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan penyedia jasa layanan listrik Singapura, SP Group, mengatakan bahwa tarif dasar listrik rumah tangga akan naik rata-rata 5,6% pada kuartal pertama tahun depan. Hal ini dilakukan lantaran naiknya harga bahan bakar yang digunakan dalam menghasilkan energi listrik.

Mengutip Channel News Asia, tarif sebelum pajak penggunaan rumah tangga akan naik dari 24,11 sen menjadi 25,44 sen per kWh. Bila digabungkan dengan pajak, tarifnya akan mencapai 27,22 sen per kWh.

"Sekitar 95% listrik Singapura dihasilkan menggunakan gas alam impor dengan harga yang diindeks ke harga minyak," tambah perusahaan itu, dikutip Kamis (30/12/2021).

"Selama beberapa bulan terakhir, pertemuan pemulihan aktivitas ekonomi, peristiwa cuaca buruk, dan serangkaian pemadaman produksi gas telah mengirim harga pasar energi global secara signifikan lebih tinggi. Faktor-faktor ini telah menaikkan harga listrik di banyak pasar."

Singapura sendiri sebelumnya sempat terancam gelap gulita akibat krisis energi yang dialami dunia. Pada Oktober lalu, beberapa perusahaan pengecer listrik menyatakan kebangkrutannya lantaran tak sanggup lagi membayar biaya gas untuk menghasilkan listrik. Biaya gas ini sendiri naik akibat lonjakan permintaan.

Gas yang didapatkan Negeri Singa untuk mengaliri listrik sendiri berasal dari Indonesia, tepatnya dari Natuna dan Sumatera Selatan. Akibat hal ini, beberapa perusahaan RI seperti Medco dan Salim Group berminat untuk langsung mengalirkan listrik dari Indonesia ke negara itu.


(tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Fakta! Gara-gara RI, Singapura Bisa Gelap Gulita

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular