
Dilockdown Xi Jinping, Warga China Teriak 'Mati Kelaparan'

Jakarta, CNBC Indonesia - Lockdown pandemi Covid-19 China membuat otoritas kesulitan menyediakan makanan. Hal ini setidaknya terjadi di Xi'an, kota China yang dikunci pemerintah sejak 23 Desember karena menjadi hotspot penyebaran corona.
Pada konferensi pers Rabu (29/12/2021), pejabat China menyebut minimnya staf dan kesulitan dalam logistik serta distribusi telah menyebabkan kesulitan menyediakan pasokan penting ke warga. Namun, pemerintah daerah telah memobilisasi perusahaan untuk meningkatkan distribusi masyarakat, dengan kader mengawasi pasar grosir dan supermarket.
"Kami mencoba yang terbaik untuk membantu masalah jumlah staf, dan mengeluarkan izin untuk kendaraan yang menjamin pasokan kebutuhan," kata Pejabat Xi'an Chen Jianfeng mengatakan kepada wartawan, dikutip dari AFP, Kamis (30/12/2021).
Hingga 9 Desember hingga kemarin, Xi'an mencatat 960 kasus virus Covid-19 transmisi lokal. Meskipun lonjakan di China rendah dibandingkan dengan kasus yang merajalela di Eropa dan Amerika Serikat, pejabat China memberlakukan apa yang mereka sebut pembatasan "terketat" di Xi'an.
Sebelumnya, dampak penguncian Xi'an, Provinsi Shaanxi viral. Di platform media sosial setempat, sejumlah warga meminta bantuan untuk memperoleh makanan dan kebutuhan pokok lainnya.
"Aku akan mati kelaparan," tulis salah seorang pengguna Weibo dikutip laman yang sama.
"Tidak ada makanan, kompleks perumahan saya tidak akan membiarkan saya kelar dan saya akan kehabisan mie instan, tolong bantu."
Hal sama juga ditulis oleh pengguna Weibo lain. Keadaan, disebut tidak baik-baik saja.
"Aku tidak ingin mendengar berita lagi tentang bagaimana semuanya baik-baik saja," kata netizen lain.
"Jadi bagaimana jika persediaan begitu melimpah, tapi tidak ada gunanya jika Anda tidak benar-benar memberikannya kepada orang-orang."
Warga mengatakan manajemen yang kacau di beberapa komunitas memang terjadi. Ini membuat harganya lebih tinggi dari normal.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Olimpiade, Kasus Covid-19 di China Pecah Rekor