
Dubes RI Kunker ke Pabrik Hyundai, Bahas Mobil Listrik?

Jakarta, CNBC Indonesia - Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto melakukan kunjungan ke Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) di Cikarang, Jawa Barat pada Selasa (28/12) lalu. HMMI merupakan pihak yang ditunjuk pemerintah untuk menjadi produsen mobil listrikdi Indonesia.
Menurut Gandi, pembuatan mobil listrik bertujuan untuk membentuk ekosistem industri mobil listrik dari hulu sampai ke hilir yang terbesar tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kawasan Asia Tenggara.
"Oleh karena itu, saya berharap dapat menyaksikan pabrik Hyundai Indonesia tidak hanya fokus untuk merampungkan mobil listrik, tetapi juga menuntaskan pembuatan sel baterai di Indonesia," kata Dubes yang akrab disapa Sulis ini dalam keterangannya, Rabu (29/12/2021).
Lebih lanjut Sulis menekankan pentingnya pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di HMMI.Ia berharap agar HMMI bekerja sama dengan lembaga pendidikan di Indonesia untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan SDM, seperti penguasaan alat-alat digital untuk merakit mobil.
Sementara itu, Chair Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) Mr Lee Young Tack, mengapresiasi Dubes Sulis atas kunjungan tersebut. Ia menjelaskan, HMMI yang akan mulai berproduksi pada Januari 2022 akan mempekerjakan 3.720 SDM. Dia juga menyatakan pihaknya menerapkan prinsip ramah lingkungan dan ramah pekerja. Adapun jenis kendaraan roda empat yang akan diproduksi HMMI adalah mobil listrik model IONIQ 5, yaitu B-SUV, B-MPV, dan sedan.
"Hyundai IONIQ5 dibangun dengan arsitektur BEV khusus dari Hyundai Motor Group yang disebut Electric-Global Modular Platform (E-GMP). Terdapat dua pilihan opsi ukuran baterai, 58 kWh atau 72,6 kWh 3, dan dua tata letak motor listrik, baik dengan motor belakang saja atau dengan motor penggerak bagian depan dan belakang," jelas dia.
Hyundai IONIQ5 dibuat dengan konsep mid size Crossover Utility Vehicle (CUV) dengan dibekali fitur-fitur ramah lingkungan, berkelanjutan, serta inovatif. Mobil listrik ini memiliki fitur pengisian baterai ultrafast yang bisa mengisi daya dari 10-80% hanya dalam 18 menit.
Diketahui pembuatan mobil listrik oleh HMMI merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU di pusat pembuatan mobil Hyundai di kota Ulsan yang disaksikan oleh Jokowi pada 2019. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam menangani lingkungan dan perubahan iklim melalui penerbitan Perpres Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
Berkaitan dengan hal tersebut, saat inipemerintah Indonesia sedang membangun kawasan industri hijau terbesar di dunia seluas 12.500 hektar yang berlokasi di Kalimantan Utara.
Selain itu, investasi raksasa LG Consortium sebesar USD9,8 miliar membuat Indonesia sebagai negara yang pertama di dunia yang memiliki industri baterai listrik dari pertambangan hingga baterai lithium mobil listrik. Pengembangan industri baterai listrik terintegrasi sejalan dengan target Jokowi untuk mendorong transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju 2045.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Selain di RI, Hyundai Bangun Pabrik Mobil Listrik di India