2021 in Review

Miris! Lelang Blok Migas Gak Laku Hingga Raksasa Migas Cabut

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
29 December 2021 12:20
ConocoPhillips-Concho
Foto: Aristya Rahadian Krisabella

Beberapa tahun belakangan ini sejumlah perusahaan migas asing menyatakan mundur dari proyek hulu migas di Indonesia.

Mulai dari Shell yang menyatakan akan mundur dari proyek gas raksasa Lapangan Abadi, Blok Masela, Maluku, lalu Chevron Indonesia Company yang menyatakan akan mundur dari proyek gas laut dalam Indonesia Deep Water Development (IDD) di Kalimantan Timur, dan terbaru ada ConocoPhillips yang menjual aset di Blok Corridor, Sumatera Selatan, ke PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

Pada 8 Desember 2021 lalu ConocoPhillips, perusahaan migas berbasis di Houston, Amerika Serikat, melalui ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd (CIHL) melakukan penandatanganan kesepakatan dengan Medco untuk menjual seluruh asetnya di Indonesia kepada Medco.

CIHL memegang 100% saham di ConocoPhillips (Grissik) Ltd (CPGL) dan 35% saham di Transasia Pipeline Company Pvt Ltd. CPGL adalah operator dari blok gas Corridor (Corridor PSC), Sumatera Selatan, dengan kepemilikan hak partisipasi 54% di Blok Corridor ini.

Dengan dilepaskannya seluruh saham di Blok Corridor ini, maka artinya ConocoPhillips tak lagi menjadi operator atau pun mengelola blok migas di Indonesia, baik blok produksi maupun eksplorasi.

ConocoPhillips melalui pernyataan resmi perusahaannya angkat bicara atas penjualan aset miliknya di Indonesia. Pada dasarnya penjualan aset 100% ConocoPhillips melalui ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd kepada PT Medco Energi International Tbk (MEDC) untuk menambah saham di perusahaan migas Australia.

ConocoPhillips akan menggunakan hasil dari penjualan aset di Indonesia untuk kepentingan kepemilikan saham tambahan di Australia Pacific LNG (APLNG) sebesar 10% dari Origin Energy.

Seperti diketahui, nilai aset Blok Corridor yang dijual ke Medco ini mencapai US$ 1,355 miliar atau sekitar Rp 19,5 triliun (asumsi kurs Rp 14.400 per US$). Sementara, nilai kepemilikan saham tambahan APLNG sebesar 10% dari Origin Energy itu mencapai US$ 1,645 miliar (Rp 24 triliun).

Terkait hal ini, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, ConocoPhillips telah mengirimkan surat kepada SKK Migas dan menjelaskan bahwa sudah ada penandatanganan perjanjian antara ConocoPhillips yang akan melepaskan kepemilikan sahamnya di CIHL kepada Medco.

Menurutnya, proses transaksi ini masih berlangsung dan masih menunggu sikap seluruh pemegang hak partisipasi di Blok Corridor. Selain ConocoPhillips, ada juga pemegang hak partisipasi lainnya di Blok Corridor ini, antara lain PT Pertamina Hulu Energi Corridor dan Talisman Corridor Ltd (Repsol).

"Tanggal 9 Desember 2021 kemarin, ChonocoPhillips mengirimkan surat ke SKK yang menyampaikan bahwa sudah ditandatangani Share Parties Agreement untuk penjualan 100% saham tadi, dari kepemilikan mereka ChonocoPhillips Indonesia Holding ke Medco," jelasnya dalam program Energy Corner CNBC Indonesia, Rabu (22/12/2021).

"Tentu saja, prosesnya masih akan berjalan, termasuk bagaimana sikap dari seluruh konsorsium, karena saat ini pemegang PI (participating interest/ hak partisipasi) untuk Corridor itu adalah ConocoPhillips, Talisman, dan PT Pertamina," lanjutnya.

Kondisi ini tentunya akan sulit bagi Indonesia, khususnya untuk mewujudkan target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030 mendatang.

Berdasarkan data SKK Migas, realisasi produksi terangkut (lifting) minyak hingga 30 September 2021 mencapai 661,1 ribu barel per hari (bph) atau hanya 93,8% dari target tahun ini 705 ribu bph, dan realisasi salur gas hingga kuartal III 2021 ini tercatat mencapai 5.481 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), atau hanya 97,2% dari target di APBN 2021 sebesar 5.638 MMSCFD.

Sementara lifting migas hingga akhir kuartal III 2021 ini tercatat mencapai 1,64 juta barel setara minyak per hari (boepd), atau hanya 95,8% dari target 1,71 juta boepd.

(wia)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular