Internasional

Apes! 10 Miliarder Dunia Ini 'Jatuh Miskin', Ada Jack Ma

Thea Fathanah Arbrar, CNBC Indonesia
29 December 2021 07:31
Tadashi Yanai
Foto: Tadashi Yanai (AP Photo/Wong Maye-E)

5. Tadashi Yanai (Jepang)

Yanai kehilangan sekitar sepertiga dari kekayaannya tahun 2021 setelah saham kerajaan pakaiannya yang berbasis di Tokyo, Fast Retailing, pemilik merek populer Uniqlo and Theory, turun sekitar 34%. Meskipun pendapatan untuk tahun ini hingga Agustus 2021 tumbuh 6% dan laba sebelum pajak melonjak lebih dari 70% dari tahun 2020, retail masih sangat dipengaruhi oleh pembatasan dan penguncian Covid-19.

Akibatnya, pasokan dari di pabriknya di Vietnam terhambat. Ia juga harus mengalami masalah dengan fasilitas pemasoknya di Myanmar pasca terjadinya kudeta militer, serta klaim pelanggaran hak asasi manusia atas tuduhan mengandalkan kerja paksa minoritas di wilayah Xinjiang China. Namun Fast Retailing telah membantah klaim tersebut.

Harta Yanai turun US$ 14 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 30.4 miliar.

6. Lei Jun (China)

Kekayaan Lei, pendiri dan ketua Xiaomi, hampir turun setengahnya tahun ini. Meskipun menghindari pengawasan peraturan yang merusak perusahaan raksasa teknologi China lainnya, Xiaomi harus mengalami masalah lain.

Salah satu merek smartphone paling populer di dunia ini harus berjuang dengan masalah rantai pasokan, yaitu kekurangan chip global, bersama dengan persaingan ketat yang menyusutkan pangsa pasarnya. Ini mencatat laju pertumbuhan penjualan paling lambat sejak awal 2020 dalam pendapatan kuartal ketiga pada November yang diproyeksikan akan berlanjut hingga 2022.

Harta Lei turun US$ 14 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 16,3 miliar.

Pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun menghadiri upacara peluncuran telepon unggulan baru Xiaomi Mi 9 di Beijing, Cina 20 Februari 2019. (REUTERS / Jason Lee)Foto: Pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun menghadiri upacara peluncuran telepon unggulan baru Xiaomi Mi 9 di Beijing, Cina 20 Februari 2019. (REUTERS / Jason Lee)
Pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun menghadiri upacara peluncuran telepon unggulan baru Xiaomi Mi 9 di Beijing, Cina 20 Februari 2019. (REUTERS / Jason Lee)

7. Masayoshi Son (Jepang)

Ketidakpastian yang mengganggu perusahaan China juga berdampak besar pada Masayoshi Son, pendiri dan CEO raksasa investasi Jepang Softbank Group. Softbank menghitung banyak perusahaan teknologi China di antara investasi utamanya, seperti Alibaba hingga aplikasi ride-hailing Didi Global.

Serangan pemerintah China terhadap perusahaan-perusahaan ini, ditambah dengan anjloknya nilai beberapa IPO Softbank, menyebabkan rekor kerugian sebesar US$ 7,3 miliar untuk Dana Visi Softbank dalam tiga bulan yang berakhir pada 30 September. Saham yang merosot telah memangkas 35% dari kekayaan Son.

Harta Son turun US$ 13,6 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 25,1 miliar.

FILE PHOTO: Softbank CEO Masayoshi Son speaks to the press after meeting with U.S. President-elect Donald Trump at Trump Tower in Manhattan, New York City, U.S., December 6, 2016.  REUTERS/Brendan McDermid/File PhotoFoto: REUTERS/Brendan McDermid
FILE PHOTO: Softbank CEO Masayoshi Son speaks to the press after meeting with U.S. President-elect Donald Trump at Trump Tower in Manhattan, New York City, U.S., December 6, 2016. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo

8. Daniel Gilbert (Amerika Serikat)

Tahun 2021 penuh gejolak bagi harga saham perusahaan hipotek Rocket Companies milik Gilbert. Miliarder hipotek itu sempat menjadi salah satu dari 10 orang terkaya di dunia ketika kekayaannya melonjak menjadi US$ 80 miliar pada Maret.

Namun saham pemberi pinjaman online telah turun 62% sejak puncaknya pada 15 Desember di tengah perlambatan pendapatan dan keuntungan dari bisnis booming siklus 2020, ketika pembiayaan kembali hipotek melonjak. Rocket melaporkan laba bersih US$ 1,4 miliar dengan pendapatan US$ 3,1 miliar dari Juli hingga September tahun ini, dibandingkan dengan laba bersih US$ 3 miliar dan pendapatan US$ 4,6 miliar selama periode yang sama tahun 2020.

Harta Gilbert turun US$13,2 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 29,6 miliar.

9. Zhang Bangxin (China)

Zhang, salah satu pendiri dan ketua perusahaan layanan pendidikan TAL Education, juga menjadi target pemerintah yang meningkatkan serangannya terhadap perusahaan bimbingan belajar setelah jam sekolah tahun ini. Pemerintah menganggap industri yang berkembang pesat selama pandemi itu telah memberikan terlalu banyak tekanan pada anak-anak dan orang tua.

Saham perusahaan seperti TAL Education anjlok ketika regulator meluncurkan aturan baru yang ketat, termasuk larangan meningkatkan modal dari investor luar negeri dan melalui daftar publik dan persyaratan bagi perusahaan bimbingan belajar yang mengajar mata pelajaran sekolah untuk mendaftar sebagai organisasi nirlaba. Akibatnya kekayaan bersih Zhang turun hingga 90%.

Kekayaan Zhang turun US$ 11,3 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 1,2 miliar.

10. Zhong Huijuan (China)

Zhong adalah pendiri, ketua sekaligus CEO dari produsen obat Cina Hansoh Pharmaceutical. Dia menjadi salah satu wanita terkaya di dunia setelah membimbing perusahaan melalui IPO 2019, setelah itu sahamnya naik lebih dari 130%.

Namun tahun ini sahamnya telah jatuh lebih dari 50% pada tahun 2021 dan sekarang di bawah harga pencatatan IPO HK$ 14,26 (US$ 1,82) per saham. Akibatnya, kekayaan Zhong turun 51% tahun ini. Dia menikah dengan miliarder China Sun Piaoyang, yang menjalankan perusahaan farmasi Jiangsu.

Harta Zhong turun US$ 10,4 miliar, dengan kekayaan bersih terkini US$ 10 miliar.


Zhong Huijuan (chinadaily.com.cn)Foto: Zhong Huijuan (chinadaily.com.cn)
Zhong Huijuan (chinadaily.com.cn)






(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular