Jasa Raharja Beri Layanan Ini Selama Nataru
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Raharja memastikan pelayanan bagi masyarakat akan terjaga hingga masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) selesai. Sebagai penyelenggara program perlindungan dasar kecelakaan penumpang angkutan umum dan lalu lintas jalan, Jasa Raharja berkomitmen terus melayani masyarakat secara maksimal kapanpun dan di manapun.
Komitmen tersebut disampaikan Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwantono. Menurutnya, selama ini perusahaan memiliki target untuk pemberian santunan yang cepat dan mudah bagi pengguna jalan dan angkutan umum yang mengalami kecelakaan.
"Sampai dengan November 2021, Jasa Raharja berhasil memberikan kemudahan, kecepatan dan kenyamanan layanan kepada masyarakat, dari target 3 hari (waktu) penyerahan santunan meninggal dunia secara nasional terealisir menjadi 1 hari 10 jam saja," kata Rivan dalam keterangan tertulis, Selasa (28/12/2021).
Selama ini, Jasa Raharja kerap memberikan santunan kepada korban kecelakaan, baik meninggal atau luka-luka, angkutan penumpang umum dan lalu lintas jalan. Pelayanan perusahaan berlangsung dengan basis sistem pelayanan digital terpadu, yang terintegrasi dengan pemangku kebijakan lain seperti laporan kecelakaan online dan realtime dengan IRSMS Korlantas Polri dan host to host dengan Rumah Sakit.
Bagi korban luka-luka, Jasa Raharja menyediakan layanan dengan sistem verifikasi rawatan online, realtime dan profesional untuk menanggung biaya perawatan korban. Perusahaan juga bekerja sama dengan Holding Farmasi untuk memastikan data penggunaan obat telah sesuai. Selain itu, Jasa Raharja kerap bersinergi dengan provider dan asuransi untuk jaminan pengobatan lanjutan bagi korban.
Adapun pelayanan untuk korban meninggal dunia diberikanJasa Raharja dengan memastikan adanya kunjungan petugas kepada ahli waris korban, kemudian melakukan verifikasi keabsahan data kependudukan dengan Ditjen Dukcapil dan sistem pembayaran santunan secara nontunai.
Rivan mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan mengutamakan keselamatan berlalu lintas dalam melakukan perjalanan. Selain karena pandemi yang belum berakhir, imbauan diberikan lantaran hingga November 2021 angka kecelakaan di jalan raya meningkat dibanding periode yang sama pada 2020.
Pada periode tersebut, Jasa Raharja sudah menyerahkan santunan kepada masyarakat dengan nilai total Rp2,15 triliun,naik 1,7% dari periode yang sama pada 2020 yang nilainya mencapai Rp2,12triliun.
Menghadapi Nataru 2021, ini Jasa Raharja sudah menyiagakan 2.000 personel yang tersebar di 29 Kantor Cabang, dan juga bergabung dalam pos kesehatan terpadu di 60 lokasi. Selain itu, ada juga pengoperasian armada operasional sejumlah 214 unit kendaraan roda 4 (Mobil Unit Keselamatan Lalu Lintas, Mobil Jasa Raharja Reaksi Cepat, dan kendaraan operasional) dan 500 unit kendaraan roda 2 di wilayah Kantor Cabang seluruh Indonesia.
"Serta dengan pemasangan spanduk keselamatan di 1.015 titik dan distribusi 5.500 unit sarana keselamatan kepada stakeholder terkait," sambung Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana.
Jasa Raharja juga memiliki program pencegahan kecelakaan yang diberikan berupa pelatihan safety riding dan safety driving, penggunaan aplikasi Redspot, program silaturahmi online Sayang JR dengan membagikan pulsa gratis kepada 5 ribu orang, kampanye keamanan bersama Jasa Marga melalui pemasangan spanduk, dan pemeriksaan kondisi kendaraan (cek ban dan pengisian nitrogen) gratis di area peristirahatan.
Tak ketinggalan, perusahaan juga memiliki program Pelatihan Penanganan Gawat Darurat bagi masyarakat di sekitar lokasi rawan kecelakaan lalu lintas, dengan tujuan agar penanganan atau pertolongan pertama bagi korban kecelakaan bisa dilakukan sehingga mengurangi risiko fatalitas.
"Diharapkan dengan adanya dukungan dari Jasa Raharja, Operasi Lilin tahun 2021 dapat berjalan lancar dan memberikan kenyamanan masyarakat yang akan melakukan ibadah Natal dan Tahun Baru 2022. Keterlibatan peran aktif Jasa Raharja dalam pengamanan Operasi Lilin ini sebagai perwujudan negara hadir bagi korban kecelakaan angkutan umum, dan lalu lintas jalan," imbug Dewi Aryani.
(bul/bul)