Tahun Depan Premium Lenyap! Ahok: Untuk Pertalite Masih Ada

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
27 December 2021 15:20
Infografis/cerita kesal BTP Alias Ahok di pertamina/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: Infografis/cerita kesal BTP Alias Ahok di pertamina/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menjabarkan bahwa penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Ron 88 atau bensin Premium sudah tidak ada pada tahun depan atau 2022.

Namun sayangnya, kepada CNBC Indonesia, Ahok enggan menjelaskan detil kapan waktu yang tepat untuk menghapus bensin yang kurang ramah lingkungan itu.

Sehingga belum bisa diketahui juga, apabila premium dihapus, apakah subsidi bensin premium itu akan berpindah ke bensin Ron 90 atau Pertalite. "Tergantung pemerintah (subsidi). Intinya Pertalite ada di tahun depan," ungkap Ahok kepada CNBC Indonesia, Senin (27/12/2021).

Sebelumnya, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Soerjaningsih mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah menyusun roadmap BBM ramah lingkungan, di mana nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik.

"Dengan road map ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," ujarnya melalui siaran resmi, seperti dikutip Kamis (23/12/2021).

Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra P.G. Talattov menyampaikan, bahwa saat ini dalam penjualan Pertalite, kata Abra sebagai BBM non-subsidi harganya ikut terintervensi oleh pemerintah.

"Saya dengar dari Pertamina dan ESDM, harga Pertalite yang dijual saat ini juga masih di bawah keekonomian, artinya jual rugi," terang Abra kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/12/2021).

Artinya dengan kondisi saat ini saja, Pertamina sudah mengalami potensi kerugian dari penjualan Pertalite yang tidak bisa se-fleksibel atau disesuaikan.

Apalagi, kata Abra, apabila Pertalite dihapus dan kemudian dialihkan ke Pertamax, dikhawatirkan harga Pertamax Cs tidak sefleksibel harga keekonomian atau harga pasar.

"Saya khawatir kalau Pertalite dihapus kemudian Pertamax harganya justru diintervensi oleh pemerintah, misalnya harga jualnya di bawah keekonomian, barangkali Pertamina akan rugi lebih besar dibandingkan kondisi sekarang kalau sistemnya masih seperti saat ini, kalau penetapan harganya buat BBM non penugasan," ungkap Abra.

Seperti yang diketahui, saat ini saja, harga bensin Pertamax yang dijual oleh Pertamina Rp 9.000 per liter. Harga itu tentunya lebih rendah jika dibandingkan dengan harga jual kompetitor yang menjual bensin dengan jenis serupa atau ron 92 seperti Super milik Shell yang harganya Rp 12 ribuan per liter (November 2021).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Habis Premium Terbitlah Pertalite yang Mau Dihapus Pemerintah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular