
Hapus Premium dan Pertalite, Pertamina Bisa Nombok Besar!

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) sdisebut akan mengalami kerugian yang besar dengan adanya penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Ron 88 atau Premium serta Ron 90 atau Pertalite.
Hal itu apabila, harga Pertamax Cs sebagai peralihan dari dua bensin yang akan dihapus itu masih diintervensi oleh pemerintah. Sehingga, harganya menjadi tidak fleksibel, sementara pembelian bensin Pertamax akan semakin besar seiring dengan peralihan tersebut.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra P.G. Talattov menyampaikan, bahwa saat ini dalam penjualan Pertalite, kata Abra sebagai BBM non-subsidi harganya ikut terintevensi oleh pemerintah.
"Saya dengar dari Pertamina dan ESDM, harga Pertalite yang dijual saat ini juga masih dibawah keekonomian, artinya jual rugi," terang Abra kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/12/2021).
Artinya dengan kondisi sekarang aja, pertamina sudah mengalami potensi kerugian dari penjualan Pertalite yang tidak bisa se-fleksibel atau disesuaikan.
Maka apabila Pertalite dihapus dan kemudian dialihkan ke Pertamax, dikhawatirkan harga Pertamax Cs tidak sefleksibel harga keekonomian atau harga pasar.
"Saya khawatir kalau Pertalite dihapus kemudian Pertamax harganya justru diintervensi oleh pemerintah, misalnya harga jualnya di bawah keekonomian, barangkali pertamina akan rugi lebih besar dibandingkan kondisi sekarang kalau sistemnya masih seperti saat ini, kalau penetapan harganya buat BBMÂ non penugasan," ungkap Abra.
Seperti yang diketahui, saat ini saja, harga bensin Pertamax yang dijual oleh Pertamina Rp 9.000 per liter. Harga itu tentunya lebih rendah jika dibandingkan dengan harga jual kompetitor yang menjual bensin dengan jenis serupa atau ron 92 seperti Super milik Shell yang harganya Rp 12 ribuan per liter (November 2021).
Sebelumnya, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Soerjaningsih mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah menyusun roadmap BBM ramah lingkungan, di mana nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik.
"Dengan road map ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," ujarnya melalui siaran resmi, seperti dikutip Kamis (23/12/2021).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Buka Suara soal Bensin Premium Mulai Ditinggalkan