Kacau! Ribuan Penerbangan Dunia Dibatalkan Gegara Omicron

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
25 December 2021 06:00
A man sits an empty arrival gate at Soekarno-Hatta International Airport in Tangerang, Indonesia, Indonesia on Friday, April 24, 2020. Indonesia is suspending passenger flights and rail service as it restricts people in the world's most populous Muslim nation from traveling to their hometowns during the Islamic holy month of Ramadan because of the coronavirus outbreak.(AP Photo/Tatan Syuflana)
Foto: Suasana Bandara Internasional Soekarno Hatta, Soetta (AP/Tatan Syuflana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari 4.000 jadwal penerbangan di seluruh dunia selama akhir pekan libur Natal dibatalkan karena melonjaknya gelombang infeksi Covid-19 akibat varian Omicron yang cepat menular dan menciptakan ketidakpastian lebih besar bagi para pelancong.

Melansir Reuters, Sabtu (25/12/2021), maskapai penerbangan secara global membatalkan setidaknya 2.314 penerbangan pada Jumat (24/12/2021), yang jatuh pada Malam Natal dan biasanya merupakan hari yang berat untuk perjalanan udara, menurut penghitungan berjalan di situs pelacakan penerbangan FlightAware.com.

Situs web pelacakan penerbangan tersebut juga menunjukkan bahwa 1.404 penerbangan lainnya pada hari Natal dibatalkan di seluruh dunia, bersama dengan 340 lainnya yang telah dijadwalkan pada hari Minggu.

Lalu lintas udara komersial di Amerika Serikat dan ke dalam atau ke luar negeri menyumbang sekitar seperempat dari semua penerbangan yang dibatalkan selama akhir pekan, data FlightAware menunjukkan.

Di antara maskapai penerbangan AS, pertama yang melaporkan gelombang pembatalan liburan pada akhir pekan Natal ini adalah United Airlines dan Delta Air Lines yang menghapus hampir 280 penerbangan gabungan pada hari Jumat saja, dengan alasan kekurangan personel di tengah lonjakan infeksi Covid-19.

Perlu diketahui bahwa kasus infeksi Covid-19 telah melonjak di Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir karena varian Omicron yang sangat menular. Varian Omicron di AS ini pertama kali terdeteksi pada November dan sekarang menyumbang hampir tiga perempat kasus AS dan sebanyak 90% di beberapa daerah, seperti pesisir timur.

Jumlah rata-rata kasus Covid-19 baru telah meningkat 45% menjadi 179.000 per hari selama seminggu terakhir, menurut penghitungan Reuters. New York melaporkan lebih dari 44.000 infeksi yang baru dikonfirmasi pada hari Jumat saja, memecahkan rekor harian negara bagian itu.

Meningkatnya rawat inap memukul sistem perawatan kesehatan, terutama di Midwest AS, dengan unit perawatan intensif di Indiana, Ohio dan Michigan bersiap untuk yang terburuk bahkan ketika mereka tetap di bawah tekanan dari gelombang sebelumnya dari kasus varian Delta.

Begitu pun di Inggris, banyak industri dan jaringan transportasi berjuang dengan kekurangan staf karena pekerja yang sakit diisolasi sendiri, sementara rumah sakit telah memperingatkan risiko dampak pada keselamatan pasien.

Satu dari 20 warga London terinfeksi Covid-19 minggu lalu, angka yang bisa meningkat menjadi satu dari 10 warga pada awal minggu depan, menurut data yang dirilis pada hari Kamis oleh Kantor Statistik Nasional.

Data pemerintah menunjukkan rekor penghitungan 122.186 infeksi baru secara nasional pada hari Jumat, menandai hari ketiga di mana jumlah kasus yang diketahui telah melampaui 100.000.

Sementara penelitian terbaru menunjukkan Omicron menghasilkan penyakit yang lebih ringan, dan tingkat rawat inap yang lebih rendah, daripada varian Covid-19 sebelumnya, namun pejabat kesehatan tetap berhati-hati dengan segala kemungkinan yang ada.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4.500 Penerbangan Dunia Dibatalkan Saat Natal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular