Internasional

Maaf, Riset Sebut Sinovac & Sinopharm Tak Ampuh Lawan Omicron

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
24 December 2021 14:10
Vaksin sinopharm. (REUTERS/Dado Ruvic)
Foto: Vaksin sinopharm. (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Riset mengenai efikasi vaksin Covid-19 terhadap Omicron terus berlanjut. Meski begitu, ilmuwan sejauh ini meyakini bahwa tidak seluruh suntikan vaksin Covid-19 dosis lengkap dan penguat (booster) yang beredar di dunia, ampuh melawan varian corona yang pertama kali merebak di Afrika ini.

Terbaru, sebuah penelitian yang dilakukan University of Hong Kong dan Chinese University of Hong Kong menyimpulkan bahwa tiga dosis vaksin Sinovac gagal menghasilkan tingkat antibodi yang memadai untuk melawan varian baru Covid-19. Dalam penelitian yang dilakukan, para peneliti menilai bahwa vaksin mRNA Pfizer-BioNTech lebih efektif karena dosis ketiga suntikan diberikan setelah dua dosis vaksin memberikan perlindungan antibodi terhadap Omicron.

Meski begitu, dikutip dari Reuters, para peneliti tidak menjelaskan berapa besar antibodi yang dihasilkan vaksin Sinovac dan juga Pfizer. Sinovac juga tidak memberikan respons soal hasil penelitian ini.

Tak hanya Sinovac, vaksin buatan China lainnya Sinopharm, juga disebut-sebut tidak begitu mempan dalam melawan infeksi Omicron. Penelitian dari Shanghai Jiao Tong University dan laboratorium di Shanghai mengungkap bahwa antibodi penawar dari booster Sinopharm mengalami pengurangan dua puluh kali lipat dibandingkan dengan aktivitas terhadap strain di Wuhan.

Vaksin Sinovac dan Sinopharm adalah dua vaksin yang paling banyak digunakan di China. Vaksin ini juga diekspor oleh Negeri Tirai Bambu itu ke banyak negara termasuk Indonesia.

Keduanya sendiri juga sudah mendapatkan izin penggunaan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dalam pengembangannya, kedua vaksin ini menggunakan metode yang cukup konvensional, di mana virus utuh diinaktivasi untuk memancing reaksi antibodi tubuh.

Ini berbeda dengan vaksin-vaksin buatan negara-negara Barat seperti Pfizer dan Moderna. Vaksin-vaksin itu menggunakan salinan molekul yang disebut messenger RNA untuk menghasilkan respons imun.


(tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Salah Suntik! Ini Jenis Vaksin Booster Untuk Sinovac

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular