
Sri Mulyani Kipas Duit, 2021 RI Banyak Panen 'Durian Runtuh'

Catatan positif ini membuat pemerintah berhasil mengurangi penarikan utang yang cukup signifikan hingga Rp 263,5 triliun. Utang dalam hal ini bersumber dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
"APBN mulai pulih dengan penerimaan negara alami penguatan luar biasa sehingga tahun ini kita mengurangi penerbitan utang kita hingga Rp 263 triliun," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa.
Menurutnya, untuk pembayaran utang hingga akhir tahun akan dimaksimalkan dengan hasil kerjasama melalui SKB III dengan Bank Indonesia (BI). Juga melalui Kas Negara yang masih tersisa hingga mengoptimalkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa).
Lebih lanjut, pengurangan penerbitan SBN ini turut membuat defisit anggaran jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di November 2020 defisit mencapai 5,73% dari PDB atau Rp 885,1 triliun, dan di November 2021 turun menjadi 3,6% dari PDB atau Rp 611 triliun.
Ini juga membuat pembiayaan anggaran makin berkurang. November 2020 pembiayaan anggaran mencapai Rp 1.101,5 triliun dan hingga akhir bulan lalu hanya Rp 642,6 triliun.
"Ini adalah cerita mengenai pemulihan ekonomi dan APBN yang mulai alami penyehatan kembali karena Covid-19 yang menghantam semua baik rakyat, sosial, ekonomi dan APBN," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]