PPKM Batal Buat Warga Nekat Liburan, Picu Gelombang-3 Covid?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah resmi membatalkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh Indonesia selama periode Natal dan Tahun Baru.
Sebagai gantinya, pemerintah mengeluarkan aturan resmi penegakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi selama periode Nataru terhitung hingga 2 Januari 2021.
Namun, mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru, lebih dari setengah juta unit kendaraan berbondong-bondong mulai meninggalkan Jabodetabek.
Berdasarkan catatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, sebanyak 938.141 kendaraan telah melewati empat gerbang tol utama yang mengarah ke timur, barat, maupun selatan.
Empat gerbang tol tersebut adalah gerbang tol Cikupa arah Merak, gerbang tol Ciawi arah Puncak, gerbang tol Cikampek, dan gerbang tol Kalihurip Utama arah Trans Jawa dan Bandung.
Data tersebut merupakan penghitungan sejak H-8 atau 17 Desember lalu, seperti dikutip melalui keterangan resmi perusahaan
Adapun total volume lalu lintas yang meninggalkan wilayah Jabotabek naik 7,8% jika dibandingkan lalu lintas normal selama periode November 2021 dengan total 870.371 kendaraan.
Selain itu, jumlah penumpang kereta api secara nasional memang mengalami peningkatan pada periode 17 - 22 Desember 2021 sebanyak 675.410 pelanggan. Terdiri dari 327.183 pelanggan KA jarak jauh dan 348.227 pelanggan KA lokal.
"Total volume pelanggan itu mengalami peningkatan 26% dibanding dengan periode yang sama bulan November 2021 yakni sebanyak 538.092 pelanggan," jelas VP Public Relations KAI Joni Martinus, kepada CNBC Indonesia
Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada Nataru 2019, volume pelanggan KA mengalami penurunan sebesar 69% dimana terdapat 1.721.894 pelanggan.
Sementara untuk dua stasiun besar di Jakarta yakni Gambir dan Pasar Senen, juga sudah mencapai 5.000 orang penumpang dengan kereta beroperasi 29 unit, dan 6.000 penumpang dengan layanan 21 kereta yang beroperasi.
"Sejauh ini terpantau normal, kalau melihat mulai tanggal 17 Desember lalu sampai sekarang masih di angka rata-rata yang sama," kata Eva kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/12/2021).
(cha/cha)