Ini Dia, Rumah Subsidi Rasa Bintang Lima Dofla Land di Sumbar

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai stimulus dan insentif untuk menggenjot pertumbuhan industri properti. Upaya tersebut efektif memberikan meningkatkan minat pada pembelian properti di masa pandemi, terutama dengan adanya penambahan kuota rumah subsidi.
Direktur & Founder Dofla Land, Doris Flantika mengatakan selain stimulus untuk industri, upaya penanganan pandemi Covid-19 juga berperan dalam kenaikan daya beli masyarakat, khususnya pada properti. Kegiatan sosial dan mobilitas pun mulai ramai, dan roda ekonomi perlahan kembali bergerak.
"Pada 2020, residensial dengan harga Rp 500 juta ke atas penjualannya turun drastis. Tapi pada 2021 penjualannya kembali naik signifikan, dan jauh sekali perkembangannya," ujar Doris dikutip dalam Property Point CNBC Indonesia, Kamis (23/12/2021).
Menurut Doris, ada beberapa insentif yang mendorong peningkatan penjualan properti di Indonesia, termasuk Dofla Land. Pertama, dp 0% yang membantu konsumen untuk memutuskan pilihan. Kedua, di tahun 2021, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 0% dari yang awalnya 10%. Hal tersebutlah yang mendorong penjualan properti Dofla Land meningkat drastis, bahkan hingga 10% hingga 20%, khususnya untuk rumah residensial.
Selain itu, Dofla Land menjadi pengembang perumahan yang berfokus di daerah Padang, khususnya di wilayah dekat Bandara Internasional Minangkabau. Doris menuturkan bahwa sulit untuk mencari rumah subsidi di kota padang dengan dp yang rendah. Untungnya, perumahan Dofla Land yang berada di dekat Bandara dapat menjadi pilihan masyarakat setempat untuk membeli rumah dengan dp yang kecil.
"Ini prospeknya sangat cerah. Karena 3 tahun terakhir, rumah subsidi di dekat bandara penjualannya luar biasa. Dari awalnya yang hanya beberapa developer, sekarang ada sekitar 10 developer dan ribuan unit yang ditawarkan di kawasan bandara, dan itu hampir terserap semuanya," jelas Doris.
Selain kawasan bandara yang strategis, kualitas juga menjadi kunci dari pengembangan rumah di Dofla Land. Sejak awal, Doris mengatakan pihaknya selalu berupaya meningkatkan kualitas yang diinginkan konsumen melalui riset.
"Ketika tahu, kami langsung mengaplikasikannya. Contohnya, memberi taman yang mewah, gerbang dengan tulisan perumahan menggunakan akrilik. Ini biasa dipakai di perumahan komersil, tapi kita pakai di rumah subsidi," tuturnya.
Dari segi produk, banyak orang beranggapan bahwa rumah subsidi biasanya memiliki kualitas yang paling rendah. Namun, Dofla Land juga menjual rumah subsidi dengan kualitas rumah komersil. Contohnya seperti Dofla Land yang melakukan inovasi dengan membuat rumah subsidi dengan pondasi cakar ayam, sehingga akan lebih tahan terhadap gempa yang kerap terjadi di Padang.
Lebih lanjut, Dofla Land juga sudah mengembangkan hingga 5 kawasan perumahan. Dalam 2 tahun terakhir, Dofla Land sudah menjual hampir 600-1000 unit, dengan yang diserahkan sudah di atas 500 unit, dan semuanya dicapai kurang dari 3 tahun.
"Kami akan menyiapkan fitur unggulan dan sistem pembayaran lainnya yang dapat mempermudah konsumen memutuskan melakukan pembelian," pungkas Doris.
[Gambas:Video CNBC]
Ruwet Bin Ribet, Diskon Beli Rumah Baru Mentok di Birokrasi!
(rah/rah)