Internasional

Gawat! Amerika Terancam Perang Saudara, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
23 December 2021 13:10
Rangkaian bendera Amerika Serikat dipasang di Washington D.C., menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joe Biden dan Kamala Harris. (AP/Alex Brandon)
Foto: Rangkaian bendera Amerika Serikat dipasang di Washington D.C., menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joe Biden dan Kamala Harris. (AP/Alex Brandon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dikhawatirkan mendekati perang saudara. Hal ini disampaikan langsung oleh anggota Satuan Tugas Ketidakstabilan Politik CIA, Barbara F Walter.

Dalam bukunya berjudul How Civil Wars Start yang akan dirilis pada Januari mendatang, Barbara mengatakan bahwa perpecahan ini semakin dalam terjadi pasca pilpres 2020 lalu. Ia menyebut ketidakterimaan Donald Trump akan kekalahannya telah meruncingkan polarisasi di Negeri Paman Sam.



"Dan apa yang akan Anda temukan adalah bahwa AS, sebuah demokrasi yang didirikan lebih dari dua abad yang lalu, telah memasuki wilayah yang sangat berbahaya," ujar Profesor Politik Universitas California itu dikutip Guardians, Kamis (23/12/2021).

"AS lebih dekat dengan perang saudara daripada yang ingin kita percayai."



Barbara juga menyebut secara detail bahwa saat ini AS telah melewati tahap "pra-pemberontakan" dan saat ini mungkin telah masuk dalam "konflik terbuka". Ini ditandai oleh kerusuhan di gedung parlemen The Capitol pada Januari lalu.

Lebih lanjut, Barbara juga menjabarkan Pandemi Covid-19 telah membawa beberapa kelompok masyarakat yang rata-rata konservatif semakin anti terhadap pemerintah. Mereka bahkan melakukan perlawanan terhadap kebijakan pandemi yang diluncurkan Presiden Joe Biden.

"Tidak ada yang mau percaya bahwa demokrasi yang mereka cintai sedang menurun, atau menuju perang," ujarnya lagi.

Pada saat yang sama, tiga pensiunan jenderal menulis di Washington Post bahwa pemilihan presiden AS di 2024 mendatang akan memiliki dampak yang sangat berbahaya. Bila kubu Donald Trump, yang gagal dimakzulkan, dapat maju menjadi kandidat kembali, potensi konflik berdarah sangat mungkin terjadi.

"Kami semakin khawatir tentang akibat dari pemilihan presiden 2024 dan potensi kekacauan mematikan di dalam militer kita," tulis tiga jenderal itu.

Pemilu Presiden AS dilakukan November 2020 lalu. Trump sendiri kalah dari Biden di baik pemilihan suara warga maupun elektoral.


(tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article JK: Taliban Gak Hebat, Tapi Tentara Afghanistan Mundur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular