Ternyata Ini yang Disiapkan RI Tahan Gelombang 3 Covid-19

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
22 December 2021 20:38
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelajar di SDN 03 Rawabuntu, Tangerang Selatan, Selasa (14/12/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 dengan jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta di Indonesia. Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan kick off pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun. "Kami harapkan hari Selasa (14/12) sudah dilakukan kick off di beberapa daerah yang akan kami tetapkan dan selanjutnya itu secara bertahap sampai tahun depan akan kita lakukan vaksinasi semua anak usia 6 -11 tahun yang totalnya berdasarkan data itu ada 26,8 juta," katanya dalam keterangan resmi dikutip Senin (13/12/2021) kemarin. Pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60%.

Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

Vaksin yang digunakan untuk sementara ini adalah jenis Sinovac dan sudah punya Emergency Use Autorization (EUA). Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021.

Penyuntikan vaksin dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili. Vaksinasi diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari. Sebelum pelaksana vaksinasi harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi. Tempat pelaksanaan vaksinasi bisa dilakukan di Puskesmas, rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya baik pemerintah maupun swasta termasuk pos-pos pelayanan vaksinasi, dan sentra vaksinasi. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di SDN 03 Rawabuntu, Tangerang Selatan, Selasa (14/12/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berupaya keras mencegah terjadinya gelombang ketiga akibat pandemi Covid-19. Terutama, dengan adanya varian baru Covid-19 yakni Omicron.

Oleh karenanya, pemerintah menggunakan kebijakan 'No One Left Behind' sesuai dengan tujuan ke-3 Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu 'Kehidupan Sehat dan Sejahtera'. Dengan kebijakan ini pemerintah akan melakukan pencegah yang menyeluruh tanpa pandang usia dan kehidupan sosial masyarakat.

Hal ini baik terkait dengan pemberian bantuan sosial hingga vaksinasi. Sehingga saat ini vaksinasi juga diberikan kepada ibu hamil, lansia hingga anak kecil.

"Pemerintah akan terus mengoptimalisasikan upayanya terkait dengan kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional dengan prinsip No One Left Behind. Jadi, tidak ada yang ketinggalan karena semua mendapatkan fasilitas," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui keterangan resmi, Rabu (22/12/2021).

Menurutnya, terhadap masyarakat yang rentan, pemerintah telah memberikan perlindungan sosial sehingga mereka mendapatkan penghidupan yang layak.

Sementara itu, dari sisi perekonomian pemerintah menggejot melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk berbagai sektor seperti untuk perlindungan sosial, dukungan UMKM, dan penciptaan lapangan kerja (program padat karya).

"Pemerintah tahun ini juga menyiapkan program untuk menangani kemiskinan ekstrem di 35 kabupaten di 7 provinsi dan tahun depan di 212 kabupaten/kota. Pada tahun 2024, Pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem di Indonesia 0%," kata dia.

Kemudian di sisi ketahanan pangan, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan antara lain penyederhanaan perizinan di bidang pertanian, pembentukan Badan Pangan Nasional, sinergi BUMN untuk distribusi pangan, pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan program lainnya untuk menguatkan ketahanan pangan domestik di masa pandemi dan di masa yang akan datang.

"Semoga ikhtiar kita dalam menangani pandemi Covid-19 dan memulihkan ekonomi nasional dapat terus dipertahankan, dan juga kita bisa menjaga target-target SDGs. Apalagi saat ini Indonesia memegang Presidensi G20 hingga satu tahun ke depan," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Singapura Ngegas 25.000, Warga Ramai-Ramai Borong Masker

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular